Jan dan Monica dilaporkan bertemu pada tahun 1993 ketika wanita itu datang ke Belgia untuk bekerja sebagai au-pair untuk saudara perempuan Jan.
Au Pair mungkin istilah di luar negeri untuk seorang asisten rumah tangga.
Seorang Au Pair harus bersedia membantu kegiatan rumah tangga di keluarga dan mengurus anak-anaknya.
Sebagai imbalan para Au Pair ini dapat tinggal dan makan tanpa bayar dan memperoleh uang saku.
Sebelum menikah dengan wanita bernama Monica, Jan telah menikah dan punya dua orang anak.
"Pernikahan saya yang kedua adalah di atas batu pada saat itu dan kami dengan cepat jatuh cinta," katanya.
Pasangan itu akhirnya bahagia dan dapat menjalani pernikahan dengan baik, dan Monica, 48, seperti "kakak perempuan" bagi kedua anaknya dari pernikahan sebelumnya, menurut Jan.
"Saya membawanya ke Belgia. Tapi itu tidak mudah. Pengadilan Belgia memiliki keraguan yang serius tentang keaslian surat kelahiran dan surat-surat identitas Monica, tetapi akhirnya mereka menerimanya. Saya pikir dia adalah wanita yang menarik dan cantik, semuanya wanita. Dia tidak punya ciri-ciri pria, "jelasnya.
Jan mengungkapkan bahwa tidak ada petunjuk bahkan pada saat-saat intim yang mengkhianati jenis kelamin biologis Monica.
Bahwa istrinya bahkan berpura-pura menstruasi, menggunakan pembalut wanita untuk "menyembunyikan kebenaran" sekaligus menutupi identitasnya sebagai wanita.
Namun, bagaikan bangkai, ditutup serapat apa pun, baunya akan tercium juga.
Begini kisahnya sampai kedok wanita itu terbongkar.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Foxnews |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR