Nakita.id- Aktor senior Henky Solaiman dikabarkan telah didiagnonis menderita kanker usus.
Hal tersebut mengharuskan ia mengambil keputusan untuk tidak lagi membintangi sinetron dunia terbalik.
Keputusannya tersebut membuat haru para pemain lain, lantaran Henky telah membintangi sinetron tersebut beberapa tahun silam.
Di hari terakhirnya syuting Henky pun berusaha tegar dan kuat.
"Kalau sakit-sakit biasa si biasanya saya syuting jalan terus, mau pilek, mau batuk tapi ini memang penyakit kalau disebut jadi seram. Sebetulnya gausah takut gausah seram saya fine-fine aja dalam arti kata kanker dan pilek sama aja," kata Henky dikutip dari akun Youtube Cumicumi.
Untuk mengatasi penyakit kanker usus yang dideritanya, bisa dilakukan dua cara perawatan medis.
Yakni kemoterapi dan juga operasi namun, Henky menolak keduanya.
Henky pun mengaku jika ia menjalani perawatan medis seperti kemoterapi dan operasi, hal tersebut tidak membuat ia menjalani hidup secara normal.
"Saya terus terang disuruh operasi dan kemo itu udah biasa, nah terus kalau dekat rektrum itu 80% udah pakai kantong, gabisa disambung lagi tiga bulan yaudah kantong seumur hidup dan itu bukan hidup namanya. Akhirnya saya menolak keduanya," tambah Henky.
Untuk mengatasi penyakit kanker ususnya tersebut Henky lebih memilih menjalankan terapi magnet.
Terapi tersebut sudah dijalankan oleh Henky pada saat ia mengalami tak enak badan dan sulit buang air besar.
Kemudian setelah itu ia mengaku terapi tersebut membuat ia lebih merasa enak dan lancar dalam proses buang air besar.
"Jadi bertahan lah saya menggunakan terapi magnet tersebut, ya cuman lama gabisa cepet," pungkas Henky.
Keputusan Henky mundur dari sinetron dunia terbalik cukup mengejutkan para pemain lainnya.
Tak hanya itu ketika Henky berpamitan pun para pemain lain meneteskan air mata.
Para pemain dan juga tim pun menyiapkan kenang-kenangan dan juga kueh tart untuk hari terakhir syuting Henky Solaiman tersebut.
Meski keputusan Henky mundur dari sinetron tersebut dibaluti rasa haru, Henky masih terus berusaha tegar dan tersenyum.
Source | : | cumicumi |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR