Nakita.id - Moms adakah dari Anda yang merasakan bahwa minat anak sering berubah-ubah?
Jika iya, tenang Moms, hal itu ternyata wajar saja terjadi.
Tara de Thouars, BA, M.Psi., seorang psikolog anak mengatakan usia 2-13 tahun adalah usia anak sedang ingin bereskplorasi, punya rasa penasaran yang besar dengan lingkungannya, dan ingin dapat mengerjakan sesuatu dengan sukses.
Jadi ketika anak Moms sebelumnya ingin menjadi penyanyi lalu berubah menjadi chef, hal itu wajar kok.
Baca juga: Kiat Ampuh Menumbuhkan Minat Belajar Anak Sejak Dini
"Setiap anak pasti memiliki kelebihan dan kemampuan yang unggul dalam suatu bidang tertentu. disini orang tua memiliki peran yang besar untuk bisa menggali potensi anak dan membantu anak menemukan kemampuan apa yang sebetulnya paling baik yang dia miliki," jelas Tara saat diwawancarai Nakita.id di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (12/12).
Namun yang perlu diperhatikan. Saat anak mengubah minatnya, pastikan perubahan minat tersebut terjadi karena dia sudah tidak tertarik bukan karena dia sudah menyerah.
Saat anak menyerah, Moms tidak boleh langsung menyerah begitu saja.
Coba berikan dukungan lagi pada anak dan pengertian pada anak bahwa memang tidak ada sesuatu yang mudah ketika dilakukan. Begitu pula dengan minatnya.
Dengan begitu, ketika dia sudah berhasil melewati masa-masa sulit tersebut, dia akan belajar dan bahagia menjalankan minat itu untuk jangka waktu yang panjang.
Nah, jika memang ternyata minat anak tidak didukung dengan kemampuan anak. Moms bisa langsung arahkan anak dengan minat lainnya.
"Bukan berarti mematahkan atau mematikan minatnya ya. Tapi coba ajak dia melakukan hal baru. Misalnya, coba mau tidak gak dia melakukan ini, melakukan itu, dan seterusnya." jelas Tara.
Minat dan kemampuan anak memang seharusnya bisa saling mendukung.
Untuk melihat minat dan kempuan anak, berikut tips dari Tara yang bisa dilakukan Moms di rumah.
Pertama, coba biarkan anak mengeksplor seluas luasnya tanpa banyak hambatan dari orangtuanya.
Misalnya ketika anak ingin mencoba hal baru seperti memanjat. Biarkan saja anak mengeksplor keinginannya. Moms tak perlu takut jika anak nanti akan jatuh dan terluka.
Kedua, dukung anak secara positif dan kurangi kritik.
Tanpa sadar kadang kita melontarkan kritikan kepada sang anak. Nah ini yang perlu kita perhatikan. Kritikan dari orang tua pada akhirnya dapat membuat anak menjadi tidak percaya diri.
Bangun komunikasi yang baik dan positif dengan anak.
Komunikasi yang baik dan positif akan membuat anak itu merasa orang tua mendukung minatnya dan mau membantu memfasilitasi minatnya.
Ketiga, selalu ingat bahwa yang terpenting adalah minat anak bukan minat orang tua.
Jika orang tua terlalu medorong minatnya kepada sang anak sedangkan itu ternyata tidak sesuai dengan kemampuannya. Anak akan merasa terbebani, stress, dan bahkan tidak bisa mengeluarkan potensi kemampuannya dengan maksimal.
Baca juga: Apa Beda Minat dan Bakat Anak?
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR