Udara dingin bisa jadi 'alat' untuk perkembangbiakan virus corona yang sangat ideal.
Hal ini karena virus corona akan lebih stabil saat hidup di udara dingin.
Kelembapan udara yang rendah juga membuat virus tersebut berkembang dan bertahan lebih lama.
Selain itu, virus corona juga akan lebih mudah masuk pada seseorang yang berada di suhu udara dingin.
Sementara itu, menurut Dr Jonas Nilsen (MD) dari Practio mengatakan bila virus corona lebih sulit berkembang di suhu panas.
"Cuaca hangat bukanlah kondisi yang menguntungkan untuk coronavirus. Jenis lain infeksi coronavirus biasanya yang menyebabkan flu.
"Pilek lebih sering terjadi di musim dingin karena suhu dingin mendinginkan membran pada hidung yang membuatnya lebih mudah bagi virus untuk masuk ke dalam tubuh," ujar Dr Nilsen mengutip dari Express.co.uk.
Seolah membenarkan ungkapan ahli kesehatan tersebut, Gubernur Bengkulu belakangan ini juga menyatakan bila virus corona akan sulit masuk ke Indonesia, terutama Bengkulu.
Source | : | Kompas.com,Twitter,express.co.uk |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR