Nakita.id - Saat Si Kecil memasuki usia 10 tahun, ada beberapa panduan perkembangan anak 10 tahun yang normal terjadi.
Secara fisik, anak di usia 10 tahun mulai mengalami lonjakan pertumbuhan fisik yang cepat.
Anak perempuan cenderung tumbuh lebih cepat dan terlihat lebih tinggi daripada anak laki-laki pada usia yang sama.
Untuk anak perempuan, yang umumnya berkembang secara fisik pada tingkat yang lebih cepat dan memasuki pubertas lebih awal daripada anak laki-laki.
Sementara yang lain harus menunggu sampai mereka berusia 11, 12, atau bahkan 13 tahun.
Perbedaan pertumbuhan ini dapat membuat anak-anak usia 10 tahun tidak nyaman.
Pasalnya, transisi ke masa remaja dapat memicu sejumlah emosi seperti kegembiraan, ketidakpastian, keraguan, dan bahkan rasa malu.
Baca Juga: Anak 10 Tahun Dituduh Mencuri Buku, Dianiaya Staf Hingga Gigi Mungilnya Rontok
Secara emosional, anak usia 10 tahun sudah mengembangkan perasaan mereka dan memulai proses pencarian jati diri.
Moms bisa mulai melatih dan mempercayai Si Kecil untuk mengontrol emosinya sendiri.
Dalam beberapa kejadian Moms mungkin melihatnya menjadi lebih terampil dalam menangani konflik atau menegosiasikan solusi dengan teman-teman.
Pada saat yang sama, Moms juga mungkin melihat beberapa hal kurang menyenangkan dalam emosinya yang meledak-ledak.
Tak ada yang salah dengan ini, Moms.
Hanya saja, di masa pubertas seperti ini, Moms sebaiknya tak terlalu mengawasinya dengan ketat, namun juga tak membiarkannya bertindak semaunya.
Sebab, faktor lain yang dapat berperan dalam perubahan suasana hati adalah tekanan pada banyak perubahan yang terjadi pada dirinya secara fisik aupun emosional.
Tahukah Moms, seorang anak berusia 10 tahun bisa juga lho merasa down ketika ia mencoba untuk menghadapi semua perubahan fisik dan perubahan lain dalam hidupnya.
Si Kecil bisa jadi menemui kesulitan saat mencoba menyelesaikan pekerjaan sekolah yang semakin sulit.
Juga ketika ia menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan teman-teman.
Terutama pada anak perempuan dengan perubahan fisik yang baru sebagai proses tumbuh dewasanya.
Bantu Si Kecil untuk belajar bagaimana menghadapi emosi yang tidak nyaman termasuk frustrasi, kemarahan, kekecewaan, rasa bersalah, kecemasan, kesedihan, dan kebosanan.
Baca Juga: Bayi Dua Tahun Diduga Terkena Virus Corona, Orang Tua Bayi Justru Tolak Dikarantina, Mengapa?
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | verywellfamily.com |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR