Posisi pembuluh darah balik besar yang menuju jantung (vena casa inferior) berada di sebelah kanan belakang dari rahim yang membesar karena kehamilan.
Oleh karena itu, diperkirakan pada posisi tidur berbaring telentang (supine) dan miring ke arah kanan, rahim akan menekan pembuluh darah tadi sehingga menyebabkan menurunnya aliran darah ke jantung dan organ-organ lain janin.
Sedangkan berbaring miring ke kiri tidak mengurangi aliran darah ke janin.
Baca juga: Chelsea Olivia Bocorkan Makanan Kesukaan Nastusha yang Membuatnya Tumbuh Jadi Anak Cerdas dan Aktif
Menurut dr. Gita Pratama, SpOG, MRepSc, dilansir dari Tabloid Nakita, penelitian ini cukup bagus dan merupakan satu-satunya penelitian, sampai saat ini, yang meneliti pengaruh posisi tidur dengan kejadian kematian janin yang tidak disebabkan oleh kelainan kongenital (cacat janin).
Namun, penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan dengan jumlah sampel penelitian yang sedikit.
Oleh karena itu, hasil penelitian ini harus dibuktikan oleh penelitian yang lebih besar jumlah sampelnya, sebelum dapat dijadikan rekomendasi.
Lalu, risiko apa saja yang akan didapat ibu hamil dan janinnya bila ibu hamil tidur dengan posisi tidur yang salah?
Bila terjadi penurunan jumlah aliran darah ke janin akibat posisi tidur berbaring telentang atau miring ke kanan, dikhawatirkan akan terjadi kondisi hipoksia pada janin, Moms.
Hipoksia adalah berkurangnya kadar oksigen pada darah janin yang dapat menyebabkan terjadinya gawat janin atau kematian janin.
Namun, risiko tersebut dapat dihindari dengan menerapkan posisi tidur yang aman sesuai trimester kehamilan.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR