Nakita.id - Virus corona hingga kini masih jadi ketakutan masyarakat Indonesia.
Hingga berita ini diturunkan, dilaporkan sudah 132 orang meninggal dunia akibat terjangkit virus corona.
Mengutip dari Kompas.com, di China sendiri ada 6.065 kasus virus corona.
Baca Juga: Disebut-sebut Sudah Sampai Indonesia, Inilah Usia Rentan Terjangkit Virus Corona
Ditambah lagi di luar China, hingga abu (29/1/2020), tercacat 17 negara di seluruh dunia mengonfirmasi terinfeksi virus corona.
Tak mau tinggal diam, pemerintah Indonesia mengambil tindakan tegas.
Sebelumnya, Indonesia memang telah menyiapkan pengamanan berlapis bagi WNA dari China yang masuk ke Indonesia.
Kini, pemerintah mengupayakan menjemput seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) termasuk para mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di Negara Tirai Bambu tersebut.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma TNI Fajar Ardianto, Rabu (29/1/2020) lalu mengatakan bila sudah menyiapkan armada penjemputan, termasuk pesawat Hercules.
"Kami sudah siapkan pesawat (dua) Boeing 737 dan (satu) C130 Hercules. Kami juga siapkan personel dari batalion kesehatan," ujar Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma TNI Fajar Adrianto saat dikonfirmasi, Rabu (28/1/2020).
Fajar menjelaskan, keputusan menyiagakan tiga pesawatnya sudah berdasarkan hasil rapat antara Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Namun demikian, ketiga pesawat tersebut sifatnya masih siap siaga.
Pesawat tersebut baru bisa diberangkatkan ke China apabila sudah ada perintah dari Kemenlu.
"Tunggu dari Kemenlu bisa tembus enggak ke pemerintah sana (China), untuk agar kita bisa berangkat atau tidak, yang jelas TNI AU siap 24 jam," ucap Fajar.
Menanggapi adanya tindakan tegas pemerintah Indonesia, Ketua Ranting Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok di Huazhong University of Science and Technology (HUST), Khoirul Umam Hasbiy bersyukur, pemerintah berencana mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Provinsi Hubei, China.
Wuhan merupakan lokasi pertama penemuan kasus terjangkitnya virus mematikan corona di dunia.
Sehingga pemerintah mengupayakan memulangkan WNA di China, khususnya yang berada di Wuhan.
"Titik terang evakuasi. Saya ucapkan terima kasih sama media telah membantu kami, membantu sehingga titik terang ini terwujud," kata Khoirul melalui keterangan tertulis, Kamis (30/1/2020).
Menurut Khoirul, pemerintah berupaya dibantu KBRI, Kemenlu, BNPB, dan TNI AU yang menyiapkan armadanya.
"Proses evakuasi dan bantuan kerja sama dengan KBRI, Kemenlu, BNPB, TNI AU semoga berjalan dengan baik dan lancar," imbuh dia.
Meski belum tahu pasti kapan evakuasi berlangsung, tetapi KBRI telah meminta WNI menyiapkan dokumen dan yang dibutuhkan.
"Kami diminta siap-siap paspor, ijin orang tua, dan administratif lainnya," kata dia.
Untuk diketahui, jumlah WNI di Provinsi Hubei sebanyak 243 orang, dimana 12 orang di antaranya mengenyam pendidikan di HUST.
Kementerian Luar Negeri dikabarkan juga telah membuka diplomasi dengan Kementerian Luar Negeri China untuk proses evakuasi tersebut.
Di samping juga untuk dapat menyalurkan bantuan kesehatan serta bahan kebutuhan pokok lainnya kepada WNI yang ada di sana.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR