Tentunya latihan dan lamanya terapi pada tiap penderita akan berbeda karena bergantung pada kebutuhan dan kemampuan penderita..
“Umumnya terapi wicara dilakukan agar pasien dapat mengembangkan keterampilan artikulasi, mempelajari keterampilan bahasa ekspresif, meningkatkan pengucapan huruf dan konsonan, serta meningkatkan perbendaharaan kata,” ucap Rita Rahmawati.
Namun, permasalahan bibir sumbing tidak dapat dilakukan dengan baik karena tenaga medis dan rumah sakit di Indonesia kurang memadai untuk penanganan bibir sumbing.
Hal itu menyebabkan biaya menjadi kekhawatiran mendasar bagi Moms yang memiliki anak dengan bibir sumbing.
Lalu bagaimana?
Source | : | Siaran Pers |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR