Nakita.id - Permasalahan bibir sumbing ternyata tidak selesai hanya sampai operasi.
Selain operasi, penderita bibir sumbing juga perlu dilakukan terapi wicara.
Keberhasilan operasi hanya memperbaiki dalam segi estetika saja.
Padahal untuk menjalani hari-harinya, mantan penderita bibir sumbing juga perlu berbicara secara jelas.
Kemampuan komunikasi yang minim akan membuat banyak kesalah pahaman ketika para mantan penderita bibir sumbing berbicara.
Inilah masalah yang akan dialami oleh mantan penderita bibir sumbing ketika kemampuan bicaranya tidak ditangani.
Permasalahan bahasa
Mantan penderita bibir sumbing yang tidak dilakukan terapi wicara akan mengalami permasalahan dalam bahasanya.
Permahasalahan bahasa ini akan berkaitan erat dengan kemampuannya berbicara.
Hal itu karena anak yang menderita bibir sumbing umumnya mengalami keterlambatan berbicara.
Keterlambatan berbicara tersebut dapat dikaitkan oleh lingkungan dan potensi Si Kecil.
Berbicara lingkungan, tidak dapat menutup telinga bahwa penderita bibir sumbing kerap dijauhkan oleh lingkungan sekitarnya.
Hal itu dapat mengakibatkan Si Kecil tidak bisa berkomunikasi dengan baik karena tidak memiliki lawan bicara.
Untuk potensi, Si Kecil bisa dikarenakan ia tidak sesuai dengan ketidak mampuan mengikuti panduan kemampuan bicara.
Permasalahan suara
Saat Si Kecil masih mengalami bibir sumbing, umumnya akan terdengar sungau saat berbicara.
Suara sungau tersebut dikarenakan bunyi bergetar yang berlebihan pada rongga hidung.
Jangan salah Moms, ketika sudah dilakukan operasi bukan berarti suara sungau tersebut langsung hilang.
Terkadang masih terdengar atau adanya perubahan huruf dari kata yang diucapkan.
Hal-hal seperti itu akan terjadi ketika mantan penderita bibir sumbing tidak dilakukan terapi wicara.
Permasalahan artikulasi
Pada Si Kecil yang menderita bibir sumbing artikulasi atau pengucapan kata tidak terdengar jelas bahkan bisa berubah maknanya.
Gangguan pengucapan kata tersebut memiliki kaitan dengan bukti dan fungsi organ pengucap kata seperti bibir, lidah, gigi, dan rahang.
Tahu tidak Moms? Selain mengecap rasa, melalui lidah Moms bisa tahu kendala pelafalan huruf yang menyebabkan pengucapan kata bermasalah.
Lidah bagian depan memiliki kemampuan pengucapan huruf T, D, M, L, dan R.
Baca Juga: Kelainan dan Gangguan Bayi Prematur Dapat Terjadi Dalam Jangka Pendek dan Panjang, Kenali Gejalanya
Sementara lidah bagian belakang memiliki kemampuan pengucapan K, G, Ng, dan X.
Salah satu langkah yang dilakukan pada terapi wicara yaitu melatih sensor lidah agar pelafalan huruf dapat terdengar jelas.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Liputan |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR