Nakita.id - Tubuh manusia membutuhkan cairan yang cukup.
Biasanya Moms dan Dads dapan memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air mineral.
Namun, jika kebutuhan cairan dalam tubuh tidak terpenuhi maka bisa menyebabkan dehidrasi.
Baca Juga: Dehidrasi. Waspadai 3 Tanda Berbahaya Pada Anak Berikut Ini
Kondisi ini bisa berbahaya, terutama untuk bayi dan anak-anak.
Sebagai orangtua, Moms harus lebih berhati-hati untuk memastikan Si Kecil tidak mengalami dehidrasi dan juga perlu mengetahui efek buruknya.
Datuk Dr Zulkifli Ismail, Konsultan Dokter Anak & Dokter Jantung Anak memberikan pernyataan dan penjelasan tentang bahaya, penyebab, tanda-tanda, juga cara mengatasi dehidrasi.
Bahaya Dehidrasi
Moms harus memperhatikan fakta bahwa dehidrasi parah dapat menyebabkan kematian.
Baca Juga: Kerap Dikonsumsi Agar Berat Badan Cepat Turun, Pisang Bantu Turunkan Asam Urat
Ini disebabkan oleh hilangnya air dan elektrolit yang tiba-tiba dan berlebihan dari tubuh Si Kecil.
Karena tubuhnya lebih kecil, bayi dan anak-anak sangat rentan dengan hal tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memiliki data yang menunjukkan, dehidrasi terutama ketika disebabkan oleh diare menjadi salah satu penyebab terbesar kematian pada anak-anak di seluruh dunia.
Baca Juga: Khasiat Minum Air Jahe Baik untuk Penderita Diabetes hingga Hambat Sel Kanker
Angka kematian ini diperkirakan sekitar 2,2 juta anak di seluruh dunia.
Penyebab Dehidrasi
Penyebab paling umum termasuk:
- Muntah
- Diare
- Demam
- Penyakit
Kemungkinan infeksi virus yang menyebabkan penurunan kemampuan minum atau makan.
- Kontak yang terlalu lama dengan lingkungan panas
Banyak infeksi virus atau bakteri yang umum dapat menyebabkan kondisi ini seperti rotavirus, norovirus, adenovirus, Salmonella, atau Escherichia coli.
Baca Juga: Tegas Lepas dari Indonesia 30 Tahun Silam, Kini Timor Leste Minta Uluran Tangan dari Indonesia,
Bahkan ada beberapa kasus infeksi parasit yang menyebabkan diare dan kemudian dehidrasi.
Misalnya, Giardiasis, yang disebabkan oleh Giardia lamblia.
Maka dari itu, Moms harus selalu waspada dan mengambil tindakan segera jika anak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi.
Tanda-tanda dehidrasi
Sebagai orangtua, Moms harus selalu waspada dengan kondisi fisik anak setiap saat.
Terutama ketika ia menderita salah satu dari kondisi yang disebutkan (misalnya muntah atau diare).
Moms bisa mengetahui Si Kecil mengalami dehidrasi jika ia menunjukkan tanda-tanda berikut:
- Pernapasan cepat
- Detak jantung meningkat
- Kegelisahan
- Mudah marah
- Lesu atau lemah
Cara mengatasi dehidrasi
Jika anak mengalami dehidrasi ringan hingga sedang, Moms harus memastikan dengan cepat bahwa anak sedang mengalami dehidrasi.
Moms dapat mengambil solusi rehidrasi oral (ORS) dari apotek mana pun, dan itu harus digunakan untuk rehidrasi.
Sebab, ORS mengandung kombinasi natrium dan glukosa yang tepat untuk membantu usus menyerap apa yang dibutuhkan tubuh.
Ia juga harus diberi susu seperti biasa dan bubur jika sudah berusia lebih dari enam bulan.
Jika Si Kecil mengalami dehidrasi, Moms harus memastikan bahwa ia mengambil lebih banyak cairan untuk menggantikan apa yang hilang.
Jumlah ORS dan / atau susu untuk Si Kecil dalam 4-6 jam pertama setelah tanda-tanda dehidrasi.
Moms harus selalu peka terhadap kesehatan Si Kecil agar bisa memberikan pertolongan pertama jika ia mengalami dehidrasi atau penyakit lainnya.
Source | : | Nakita,mypositiveparenting.org |
Penulis | : | Nur Marufah Saniati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR