Nakita.id - Kasus narkoba kembali menjerat artis tanah air.
Ya, Lucinta Luna yang selama ini dikenal dengan keceriaan dan totalitas dalam panggung hiburan itu terjerat narkoba.
Kekasih Abash itu diringkus polisi di apartemennya pada Selasa (11/02/2020) malam.
Lucinta Luna diduga mengonsumsi narkoba jenis ekstasi.
Dilansir dari Tribunnews.com, Lucinta Luna bahkan sempat membuang barang bukti ke tempat sampah.
Saat diperiksa, terdapat barang bukti diduga ekstasi yang ditemukan di tempat sampah.
Serta barang bukti lain yang ditemukan di tas Lucinta.
"Ada barang bukti yang ditemukan di tong sampah, diduga tiga butir ekstasi. Kemudian di tas LL ditemukan ada obat penenang, panadol ama riklona," kata Yusri.
Saat ini, barang bukti yang diduga ekstasi akan dicek di Labkrim terlebih dahulu.
Sementara itu, hasil tes urin Lucinta diketahui positif benzo.
Yusri juga mengatakan hasil pemeriksaan urin 3 orang yang diamankan bersamanya negatif.
"(Urine) LLnya positif mengandung benzo. Tapi obat (selain ekstasi) itu juga bisa mengandung benzo ya," kata Yusri.
Kisah penangkapan Lucinta Luna ini semakin seru dikulik karena netter ingin mengetahui identitas asli pelantun lagu 'Bobo Dimana' ini.
Tak hanya ramai diperbincangkan di Indonesia, ternyata kasus narkoba yang menjerat Lucinta Luna sudah go internasional.
Kasus narkoba yang menjerat Lucinta Luna bahkan dimuat di China Press.
Namun, China Press sendiri menulis profesi Lucinta Luna dengan 'Singaporean-singer'.
Ya, Lucinta Luna sendiri sering berkolaborasi dengan penyanyi asal Malaysia, Datuk Seri Aliff Syukri dan Nur Sajat.
Jadilah nama kekasih Abash ini lebih dikenal di negara Singapura dan Malaysia.
China Press bahkan menuliskan judul 'Penyanyi Transgender Ditangkap karena Narkoba' dan sudah dibaca sekitar 10 ribu hingga Kamis (13/02/2020).
Bahkan, akun @lambe_turah juga mengunggah ulang berita yang beredar di Cina itu.
"Ampe go enternasyenel gaesss. Eykeh aja ampe bingung tuch tulisan bacanya gimana (emoji)," tulis akun gosip @lambe_turah.
Source | : | Instagram,tribunnews,china press |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR