Nakita.id - Baru saja anak dari dr. Reisa Broto Asmoro alami alergi usai memegang telur ayam.
Menurut dokter Reisa sendiri alergi yang diderita anak-anak bisa berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Memang benar ketika orang tua miliki riwayat alergi, maka kemungkinan besar Si Kecil akan mengalami hal serupa.
Baca Juga: Hanya Sentuh Telur Ayam, Putra Bungsu Reisa Broto Asmoro Alami Ruam di Sekujur Tubuh, Kok Bisa?
dokter Reisa mengungkapkan bahwa 80% anak-anak akan menderita alergi apabila kedua orang tua miliki riwayat alergi.
Berbeda dengan anak-anak yang hanya salah satu orang tuanya miliki riwayat alergi, kemungkinan penurunan alergi tersebut sebesar 40-50%.
Bahkan ketika kedua orang tuanya tidak memiliki riwayat alergi, Si Kecil mungkin saya akan menderita alergi dengan peluang 25%.
Inilah 4 jenis alergi yang perlu Moms waspadai menurut dr. Reisa Broto Asmoro.
1. Alergi pada kulit
Kulit Si Kecil pastinya lebih sensitif jika dibandingan dengan orang dewasa.
Umumnya gejala alergi pada kulit yang akan timbul yaitu eksim atau bagian kulit tampak kering.
Bagian kulit kering tersebut akan menimbulkan kemerahan, bersisik, hingga gatal.
Baca Juga: Bentuk Kepala Bayi Bagus, Sehat, dan Normal; Begini Cara Ceknya, Mudah Moms!
Tak hanya itu, gejala lainnya yang kerap terjadi yaitu urtikarian atau biduran.
Jenis biduran yang di derita tiap Si Kecil pun bisa berbeda satu dengan yang lainnya.
Si Kecil bisa saja menderita biduran dengan bentuk titik-titik kecil yang menyebar ke seluruh tubuh.
Bahkan bisa juga kulit yang timbul berkelompok seperti pulau dan berbentuk besar-besar.
2. Alergi pada makanan
Alergi makanan pun umum diderita oleh Si Kecil, bahkan orang dewasa pun kerap menderitanya.
Alergi terhadap makanan dapat menyebabkan gangguan pada usus sehingga mengganggu sistem pencernaam.
Gejala dari alergi terhadap makanan yang akan dirasakan yaitu kram perut dan diare berulang.
Baca Juga: Sempat Tegas Menolak, Ternyata Ini Alasan Karen Pooroe Setuju Jenazah Anaknya Diautopsi
Tak hanya itu, perubahan suasana hati dan rasa lelah berlebih juga bisa menjadi penyebabnya.
Sebenarnya alergi makanan bisa dari banyak penyebabnya dan berbeda-beda.
Namun, pada umumnya makanan yang bisa menyebabkan alergi yaitu telur, kacang-kacangan, susu, ikan, gandum, dan berbagai jenis jeruk.
Baca Juga: Tak Selamanya Gemas, Inilah Bahaya Penyakit yang Diidap Oleh Pemilik Perut Buncit, Waspada!
Apabila betul Si Kecil menderita dari salah satu alergen tersebut, Moms juga harus perhatikan kandungan dari makanan olahan yang ia makan.
Utamakan baca kandungan dari produk makanan yang akan dikonsumsi Si Kecil untuk memastikan tidak ada kandungan yang bisa menyebabkan Si Kecil alergi.
3. Alergi pada pernapasan
Umumnya dokter anak bisa mendiagnosis Si Kecil menderita alergi pada pernapasan ketika usianya di atas 4 tahun.
Namun, menurut dokter Reisa tidak menutup kemungkinan Si Kecil yang berusia di bawah 4 tahun juga akan menderita alergi.
Gejala dari alergi pernapasan yang perlu Moms waspadai yaitu pada hidung, mata, dan napasnya.
Baca Juga: Baru Berusia 2 Hari, Tengok Wajah Cantik Anak Pertama Shandy Aulia Usai Penantian 9 Tahun Lamanya
Si Kecil yang menderita alergi pada pernapasan, maka akan alami hidung gatal, tersumbat, dan berair.
Sementara mata Si Kecil akan mengalami kemerahan dan munculnya lingkarang gelap pada mata.
Ia juga akan mengalami kesulitan bernapas melalui hidung sehingga harus menggunakan mulutnya.
Hal itu besar kemungkinan membuat Si Kecil susah tidur pada malam hari.
Apabila gejala tersbut berlangsung hingga beberapa minggu, segeralah ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan medis.
4. Alergi pada binatang peliharaan
Binatang peliharaan Si Kecil juga bisa menjadi penyebab ia menderita alergi.
Pemicu alergi yang diakibatkan oleh binatang peliharaan yaitu sel kulit mati, air liur, urin, dan bulu.
Gejala yang muncul dapat beraneka ragam, tetapi umumnya Si Kecil akan alami bersin-bersin.
Bersin-bersin akan muncul ketika Si Kecil seusai bermain atau memegang binatang peliharaannya.
Kalau benar dan Moms memutuskan untuk menjauhkan Si Kecil dari binatang peliharaan ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama.
dr. Reisa Broto Asmoro ungkapkan bahwa sebuah penyelitian menyatakan butuh waktu 1 tahun untuk Si Kecil benar-benar sembuh setelah binatang peliharaan tidak ada.
Waktunya memang lama dikarenakan sel-sel kulit mati hewan masih mungkin menempel di area rumah.
Sel kulit mati tersebut benar-benar menghilang setelah 1 tahun.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR