Nakita.id – Ketika Si Kecil lahir cesar, kepala bayi lonjong kerap dikatakan sebagai salah satu risikonya.
Bentuk kepala bayi memang menjadi salah satu hal yang sering dibahas oleh para Moms ketika membicarakan tentang pilihan melahirkan normal atau cesar.
Tak jarang, bentuk kepala bayi yang lonjong pun disebut sebagai risiko jika melahirkan cesar.
Ternyata, hal tersebut tidak benar lo, Moms.
Mengutip dari Mayo Clinic, bentuk kepala bayi yang lonjong umumnya justru dialami oleh bayi yang lahir melalui persalinan normal.
Hal itu bisa terjadi akibat tekanan dari leher rahim selama proses persalinan yang panjang.
Terlebih lagi, tulang tengkorak bayi yang baru lahir masih sangat tipis dan lentur, sehingga akan lebih mudah berubah bentuk.
Adapun penyebab umum lain kepala bayi berbentuk lonjong adalah sebagai berikut:
1. Posisi tidur tertentu pada bayi dapat menyebabkan salah satu sisi kepala menjadi lebih datar.
2. Terjadi tekanan pada kepala bayi sebelum lahir akibat penekanan dalam rahim atau tindakan yang dilakukan pada persalinan normal maupun cesar.
3. Terjadi ketegangan otot pada leher bayi, sehingga membatasi gerakan bayi yang memungkinkan terjadinya penekanan saat berbaring pada sisi kepala yang sama secara terus-menerus.
4. Penyatuan tulang tengkorak yang terlalu cepat atau craniosynostosis.
Baca Juga: Bingung Mengatasi Kerak Kepala Bayi? Ikuti 4 Langkah Mudah Ini, Moms
Apabila Moms menemukan kondisi tersebut pada Si Kecil, jangan khawatir, Moms.
Sebab, kepala bayi biasanya akan kembali normal dalam kondisi bulat dalam waktu sekitar dua minggu.
Namun, jika bentuk kepala Si Kecil tak kunjung membaik, beberapa hal berikut ini bisa Moms lakukan, lo.
- Sering mengubah posisi tidur bayi.
Baca Juga: Helm Diklaim Jadi Cara Mengatasi Kepala Bayi Peyang, Terbukti Efektif dan Direkomendasikan?
- Mengubah posisi tempat tidurnya agar bayi tidak menoleh ke arah yang sama setiap saat.
- Menggunakan helm khusus atau ikat kepala untuk mengembalikan bentuk kepala bayi.
- Hindari menggunakan bantal pada bayi sebelum umur 2 tahun.
Walaupun sudah mempraktikkan tips di atas, berkonsultasi pada dokter juga sebaiknya tetap dilakukan ya Moms demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR