Menyoal ketangguhan sang menantu dan cucunya, ayah Ashraf Sinclair itu juga tak mampu mengungkapnya.
"Mati rasa, sampai gelombang rasa sakit, kehilangan, kesedihan datang menyapu saya; kadang-kadang cukup kecil dan saya bisa menahan air mata, dan kadang membiarkan saya menangis tersedu-sedu. Kemudian secepat itu datang, mereda dan meninggalkan saya dan ketenangan mulai datang- kadang lebih kacau di beberapa hal, tetapi lebih menenangkan. Jika hal itu yang terjadi pada saya, lalu bagaimana menjadi Bunga, wanita yang kuat dan luar biasa itu, dan Noah yang masih 9 tahun?"
Tak bisa memutar kembali waktu, laiknya seorang ayah, Mohamed Sinclair mengaku tak kuasa mengubah apa yang telah terjadi.
"Satu hal yang paling menyakitkan bukanlah perasaan "mengapa" tetapi ketidakberdayaan. Tidak berdaya untuk meringankan kepedihan orang lain, tidak berdaya karena tidak mampu memutar balik waktu, bahkan untuk dapat menawarkan diri sebagai imbalan bagi hidupnya, seperti yang dilakukan orang tua manapun, tanpa berpikir dan secepat detak jantung.
Kini, hanya kenangan yang tersisa dari mendiang anaknya.
Di akhir kata, Mohamed Sinclair juga tak lupa menyematkan doa untuk Ashraf Sinclair.
"Ashraf tersayang, kamu tiba-tiba pergi begitu saja dari kehidupan kami, dan kami sebagai teman dan keluarga masih berjuang untuk menerima itu. Meskipun kami berduka, kamu sekarang telah jauh dari jangkauan kami. Kamu telah ada dimana seharusnya berada, selain mendoakanmu, ada hal kecil yang dapat kami lakukan, selain menanggung yang tak tertanggungkan..
sampai, seiring waktu semua menjadi lebih mudah dan kami bisa, dengan senyuman sedih, melihat kembali memori tentang apa yang telah kamu lakukan, sambil berterimakasih untuk semua yang kamu bawa pada hidup kami selama 40 tahunmu. Tuhan memberkatimu Ashraf dan terima kasih atas segalanya," tulis Mohamed Sinclair.
Kita doakan saja ya Moms agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR