Nakita.id - Belakangan publik dibuat geger dan panik lantaran pemerintah mengumumkan Indonesia positif corona.
Seperti dikabarkan sebelumnya, dua orang WNI ibu dan anak positif terjangkit virus corona.
Mulanya disebutkan bahwa ibu dan anak asal Depok tersebut berinteraksi dengan warga Jepang yang juga positif corona.
Kini dirawat di RS Sulianti Saroso, sosok diduga pasien corona menuliskan pesan di grup WhatsApp.
Pesan tersebut sontak menyebar luas di media sosial.
Akun Twitter @bananhoe mengunggah pesan yang dikirim oleh diduga pasien terjangkit corona di Depok tersebut.
"Jadi yang dikabarkan kena virus corona itu anaknya sahabat orang tua gue. Di grup bokap itu udah ribut banget dan anaknya juga bingung dgn apa yang nyebar di media dan internet... coba guys jangan main copas dan sharing ke grup WA kalau sumbernya masih blm jelas," tulis akun Twitter @bananahoe.
Warganet tersebut menuliskan pesan dari diduga pasien terjangkit corona.
"Halo semua. Saya ST yang dikabarkan positif corona. Yes, yang fotonya barusan disebarkan di grup ini. Maaf daritadi siang saya ga komen apapun krn saya bingung sekali.
"Saya lihat di TV soal saya dan ibu saya positif corona. Dan juga baca di berbagai grup whatsapp dengan inisial saya maupun ibu saya, juga alamat lengkap rumah saya.
"Alhasil sampai rumah saya masuk berita krn banyak sekali media mendatangi dan menyebarkan data yg tidak akurat," begitu tulis pesan WhatsApp yang beredar.
Lebih lanjut, diduga pasien terjangkit virus corona tersebut juga menuliskan kronologi awal ketika dirinya didiagnosa virus tersebut.
"Kejadiannya adalah saya batuk dan demam dr tgl 16 feb dan sejak itu ga keluar rumah. Hari Kamis lalu krn masih sakit saya ke rs mitra keluarga depok dan di info bahwa saya bronchopneumonia dan ibu saya tifus.
"Kami saat itu masih tidak ada pikiran apapun meski dirawat. Kemudian, hari Jumat lalu ada teman saya yg kalian pasti kenal juga, nelpon saya dari Malaysia untuk memberi info bahwa ada orang Jepang yg positif corona per 26 feb dan dia ke amigos kemang tgl 14 feb dan ke paloma (tempat saya host) tgl 15 feb.
"Demi keamanan dan kesehatan nasional, saya info ke dokter agar saya diperiksa karena itu saya diisolasi dari hari Minggu.
Usut punya usut, pasien diduga positif corona ini tidak mengenal warga Jepang yang terjangkit corona.
"Saya bahkan sampai sekarang tidak tahu dan tidak kenal orang Jepang ini siapa. I just happen to be in the wrong place at the wrong time," tulis diduga pasien positif corona dalam pesan WhatsApp.
Sosok tersebut juga menuliskan alasannya kenapa tidak buka suara dan berbagi cerita dengan orang terdekat.
"Kenapa saya ga info apapun di grup? Karena saya bingung samapai sekarang tidak ada satu dokterpun yang nyamperin untuk menjelaskan apapun ataupun memberi lihat hasil tes saya," jelasnya.
Diduga pasien terjangkit corona tersebut juga memberikan kontak nomor orang terdekat agar turut ditindaklanjuti oleh pihak medis.
Pasien terjangkit corona mengatakan bahwa diriinya merasa stres dan tertekan selama diisolasi.
Ia juga merasa kurang nyaman dengan privasinya yang kini telah diketahui publik.
"I did what i can for everyone and i would appreciate it if you would not spread my picture like this. You have no idea how stressed i am right now being isolated, seeing news about myself and my mother and my house without any explanations.
Tak sampai di situ saja, ia juga menuliskan kalau dirinya ditangani dengan baik selama dikarantina.
"I am in good hand in isolation and i will be here until i am negative covid-19.
Ia juga menyarankan agar orang yang mengunjungi Amigos dan Paloma di tanggal 14 sampai 15 Februari untuk mengecek kesehatan.
"And those of you who were at Amigos Kemang on 14 feb and Paloma on 15 feb, i'd suggest you all get tested because its always better to be safe than sorry," tulisnya.
Source | : | |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR