Nakita.id - Memelihara kucing tidak membuat Mama jadi sulit hamil. Tetapi, parasit Toxoplasma gondii ternyata dapat menyebabkan keguguran jika menginfeksi perempuan yang sedang hamil.
Namun meski infeksi toksoplasma sangat berbahaya, bukan berarti Mama Papa tak boleh berdekat-dekatan dengan kucing. Toh, selama Si Pusi sehat, tak masalah! Lain halnya bila Si Pusi terinfeksi toksoplasma, nah... Papa Mama harus hati-hati, terutama terhadap kotorannya karena di situ terdapat parasit Toxoplasma gondii.
Bagaimana proses penularan parasit toksoplasma pada ibu hamil?
Kucing yang terinfeksi oleh parasit Toxoplasma gondii akan menyebarkan kista/ookista toksoplasma di kotorannya dalam jangka waktu 18 bulan sejak kucing itu terinfeksi. Umumnya, kucing terinfeksi toksoplasma dari konsumsi daging mentah yang mengandung kista/ookista toksoplasma. Nah, jika kotorannya yang mengandung kista/ookista tersebut menempel di bulu-bulunya, lalu Mama Papa membelai kucing itu, bisa jadi kista/ookista berpindah ke tangan Mama Papa dan tertelan.
Kista/ookista ini bersifat seperti telur, bila tertelan akan menetas dalam tubuh manusia (maupun tubuh hewan yang menelannya). Kista/ookista ini dapat hidup di daging atau otot. Dengan demikian, bila manusia memakan daging mentah atau setengah matang yang terinfeksi kista/ookista toksoplasma, maka ia pun akan terinfeksi jika daya tahan tubuhnya sedang kurang prima.
Perhatikan, kista/ookista toksoplasma dapat hidup di tanah selama 18 bulan, sehingga dapat menyebar melalui hewan yang memakan tanaman yang tumbuh pada tanah tersebut. Jadi, bukan hanya kucing yang bisa menularkan parasit toksoplasma kepada manusia, tetapi juga beberapa hewan lainnya, seperti kambing, babi, domba, sapi, ayam, itik, dan anjing.
Dengan memahami proses penularan parasit toksoplasma pada ibu hamil, semoga kini Mama bisa lebih berhati-hati, ya.
Narasumber: Dr. Farah Dina, SpOG, dari RS Hermina, Bogor
Penulis | : | Utami Sri Rahayu |
Editor | : | Dini |
KOMENTAR