Nakita.id - Belakangan publik dibuat geger dengan kabar dua WNI yang terjangkit virus corona.
Kini tak sedikit yang mencari cara untuk menangkal tertularnya virus corona.
Harga masker hingga kebutuhan medis pribadi juga melesat tajam.
Alih-alih panik dan melakukan hal gegabah, ada baiknya untuk melakukan pencegahan.
Bahkan kini peneliti dari Professor Nidom Foundation (PNF) di Pasuruan, Jawa Timur mengklaim berhasil menciptakan anti virus corona.
Peneliti dari PNF itu berhasil melakukan menciptakan penangkal virus corona dengan memanfaatkan empon-empon atau rempah-rempah sebagai bahan dasar infeksi virus seperti dikutip dari Kompas TV.
Mereka menyebut telah membutikan empon-empon bisa menangkal virus corona melalui eksperimen.
Sebagai media eksperimen, mereka menggunakan 30 ekor ferret.
Terdapat 3 formula yang dilakukan untuk mengetahui infeksi virus corona.
Pertama, menginjeksi ramuan empon-empon ke ferret secara terus menerus.
Kemudian langkah kedua, menginjeksi virus ganas selevel corona lalu ferret kemudian disuntik virus.
Ketiga, menyuntikkan rempah-rempah dan virus secara bersamaan ke dalam tubuh ferret.
Masa inkubasi formulasi ini efektif dalam jangakauan waktu maksimal 18 hari.
Bahan-bahan yang digunakan dalam ramuan tersebut antara lain, jahe, kunyit, daun sereh, dan temulawak.
Ramuan itu disebut serta murah serta mudah didapat.
Ketua Tim Riset Corona Virus dan Formulasi Vaksin, Professor Nidom Foundation sekaligus Profesor Chaerul Anwar Nidom mengaku temuannya itu siap diuji coba.
Ramuan itu juga siap diedarkan jika memang diizinkan pemerintah.
Sementara itu sebelumnya, Professor Nidom mengatakan penemuannya didasarkan dari hasil penelitian terkait wabah virus flu burung.
Seperti Virus Corona, orang yang terjangkit flu burung juga mengalami pneumonia berat.
"Jadi ini hasil penelitian kami tahun sekitar tahun 2006 tahun 2007 pada waktu ada wabah flu burung.
"Saya melihat bahwa orang yang terinfeksi flu burung itu biasanya paru-parunya akan rusak berat, akan mengalami pneumoni berat," kata Nidom.
Nidom melanjutkan, pneumonia terjadi akibat adanya banyak sitokin dalam paru-paru.
"Nah di situ disebabkan oleh karena banjir sitokin jadi sitokin storm.
"Tetapi karena posisinya berada di paru-paru maka berlebihan, sitokin itu akan merusak paru-paru berikutnya, sel-sel berikutnya.
"Jadi rusaknya paru-paru bukan karena virus saja tetapi juga oleh karena sitokin," ungkap peneliti yang juga Guru Besar Universitas Airlangga ini.
Sedangkan, menurut keterangannya bahwa curcumin bisa digunakan untuk mengendalikan sitokin.
Artikel ini telah tayang di Tribun Batam dengan judul: Viral Peneliti Pasuruan Klaim Telah Berhasil Temukan Anti-Virus Corona dengan Empon-empon, SIMAK!
Source | : | YouTube,Tribun Batam |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR