Nakita.id - Artis sekaligus YouTuber Acha Sinaga membawa kabar bahagia.
Melalui Instagram pribadinya, Acha mengabarkan dirinya baru saja melahirkan anak pertamanya pada Selasa (10/3) di Sydney, Australia.
"Masih nggak percaya sama apa yg terjadi hari ini :') Tuhan Yesus bener-bener baik dan ajaib," tulis Acha.
Dalam unggahannya tersebut, wanita berusia 30 tahun itu juga mengungkapkan perjuangan melahirkan buah hatinya.
Ia menyebut seperti di ambang hidup dan mati saat melahirkan anak pertamanya ini.
Acha Sinaga mulai merasakan kontraksi pada Senin, 9 Maret 2020 dan pergi ke rumah sakit keesokan harinya.
"Aku ke rumah sakit Selasa (10/3) pagi baru bukaan 3 padahal sakitnya sudah enggak tertahankan. Perkiraan bidan aku lahiran masih 7 jam lagi jadi aku disuruh jalan-jalan dulu," tulis Acha Sinaga mengawali tulisannya, Rabu (11/3/2020).
Akan tetapi, saat akan keluar dari rumah sakit untuk sementara waktu, Acha mengalami pendarahan.
"Bidan dan dokter langsung memonitor jantungnya Lucas (anak Acha). Beberapa jam sesudahnya sampai bukaan 7 pendarahan enggak berhenti," lanjutnya.
Dengan kondisi tersebut, dokter menyebut jika Acha harus menjalani operasi caesar.
Namun, setelah dipantau, keadaan detak jantung putra Acha Sinaga dalam kondisi baik dan memungkinkan untuk lahir melalui prosedur normal.
"Walaupun sedih aku pasrah. Tuhan tahu yg terbaik. Saat gelombang cinta datang aku cuma bisa teriak 'Tuhaan tolong aku' karena jujur rasanya beneran kaya mau dijemput maut huhu," ungkap istri dari Andy Ambarita ini.
Acha bersyukur karena diberi kelancaran hingga bukaan 10 untuk melahirkan bayi Lucas secara normal.
Ia mengaku rasa sakit saat lahiran normal tersebut seketika hilang saat sang putra sudah berada dalam dekapannya.
"Tapi Tuhan dengar seruanku, setelah itu cepat banget sampai bukaan 10 Lucas masih kuat dan jantungnya stabil. Akhirnya setelah pushing (mengejan) selama 30 menit aku bisa melahirkan Lucas jam 1.08 siang," terang Acha Sinaga.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Source | : | |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR