Nakita.id - Bagi sebagian pasangan, setelah menikah tak berarti harus segera memiliki momongan.
Ada pula yang menunda kehamilan dengan berbagai alasan, semisal, alasan yang berhubungan dengan finansial, kesiapan mental sebagai orangtua, tuntutan karier, hingga masalah kesehatan.
Ya, ada beberapa masalah kesehatan yang mengharuskan pasangan suami-istri untuk menunda kehamilan, Moms.
Baca juga : Kapan Bisa Pastikan Kehamilan Usai Berhubungan Seks? Ini Kata Dokter
The Association of Reproductive Health Professional (AHRP), sebuah organisasi non-profit beranggotakan perawat, bidan, apoteker, asisten dokter, dokter, peneliti, pendidik, dan profesional lainnya di Amerika Serikat, telah mengidentifikasi kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan komplikasi kehamilan dan risiko lainnya.
Beberapa kondisi kesehatan tersebut yaitu kanker payudara, penyakit komplikasi jantung, diabetes, epilepsi, kanker endometrium/ovarium, HIV/AIDS, tumor hati ganas atau penyakit hati tertentu, hipertensi, dan lainnya.
Meski demikian, tak berarti semua perempuan dengan kondisi kesehatan tersebut tidak diizinkan hamil, Moms.
Baca juga : Ramai Isu Android Palsu, China Bersiap Luncurkan Kembaran iPhone X
Pastinya, Mama yang mengalami gangguan kesehatan atau memiliki penyakit tertentu, wajib berdiskusi serius dengan dokter sebelum hamil.
Pada beberapa kasus memang perlu menunda kehamilan hingga dinyatakan siap untuk hamil oleh dokter.
Jangan khawatir, Ma. Baik Mama yang mengalami gangguan kesehatan maupun yang tidak, menunda kehamilan tak akan memengaruhi kesuburan Mama (juga Papa).
Pendapat yang beredar selama ini bahwa menunda kehamilan membuat pasutri jadi sulit memiliki anak di kemudian hari, itu cuma mitos, Moms.
Hanya memang, semakin tinggi usia seorang perempuan, maka peluangnya untuk hamil secara alami semakin menurun, sementara risiko komplikasi kehamilan akan meningkat.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR