Nakita.id - Sejumlah tindakan preventif dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran jumlah pasien virus corona.
Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan virus corona sedang merebak di Indonesia.
Virus yang diduga awalnya berasal dari hewan kelelawar ini tengah menjadi perhatian dunia.
Baca Juga: Bukan Soal Virus Corona, Penelitian Ungkap Sesuatu yang Sebagian Akan Lenyap di Tahun 2100, Apa itu?
Beberapa tindakan atau hal sederhana yang kita lakukan tanpa sengaja bisa membuat wabah infeksi virus corona semakin parah.
Pasalnya, penularan virus corona baru jenis SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tak mudah terlacak.
Melansir Harvard Health Publishing, beberapa orang penderita Covid-19 bisa tidak langsung mengalami gejala penyakit yang parah saat terpapar virus corona.
Dari beberapa kasus, gejala penyakit baru muncul setelah 13 hari terpapar virus.
Ada juga riset yang menunjukkan, masa inkubasi penyakit sekitar lima hari.
Selain tidak berdampak langsung pada tubuh, gejala Covid-19 seperti demam dan batuk juga kerap rancu dengan penyakit lain seperti influenza.
Padahal, virus ini rentan menular dari interaksi dengan jarak kurang dari dua meter.
Celah penularannya, bisa juga lewat cipratan dahak, bersin, atau cairan saluran pernapasan penderita yang menempel di barang-barang sekitar kita.
Begitu benda tersebut tanpa sengaja disentuh, dan orang yang kondisi tangannya belum pasti bersih menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka sendiri, orang tersebut bisa tertular.
Atau, apabila daya tahan tubuhnya cukup prima, virus biang penyakit bisa terbawa dan kemungkinan menyebar pada orang sekitarnya.
"Setiap orang dapat berkontribusi untuk mencegah penyebaran virus corona," ujar Dr. Stanley Deresinski, Profesor penyakit menular dari Stanford Medicine, AS, melansir Live Science.
Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Debut Peluncuran Album Pertama Betrand Peto Hampir Gagal, 'Jadi Enggak Yah?'
Ada beberapa hal sederhana yang membuat penyebaran wabah infeksi virus corona kian meluas. Antara lain:
1. Tidak menjalani karantina mandiri saat sakit
Jika Moms menderita gejala Covid-19 atau rentan tertular virus corona karena berinteraksi dari jarak dekat dengan orang yang positif virus corona, Moms perlu mengarantina diri sendiri.
Banyak orang menyepelekan karantina mandiri atau isolasi mandiri dengan tidak bekerja di kantor, tapi masih berpergian ke tempat lain.
Hal itu berisiko menyebarkan penyakit kepada orang lain. Untuk itu, tinggal di rumah penting bagi orang yang berisiko tertular Covid-19.
Tak sekadar tinggal di rumah, Moms yang menjalani karantina atau isolasi mandiri juga wajib rajin cuci tangan, menjaga jarak dengan orang sekitar, dan menggunakan masker.
2. Mempercayai informasi yang tidak kredibel
Belakangan, media sosial banjir informasi kesehatan seputar virus corona yang tidak akurat.
Misalkan beberapa hoaks obat alternatif untuk menanggulangi virus corona, tips yang tidak benar soal masker, dan hand sanitizer, dll.
Untuk mengecek akurasi informasi, coba bandingkan informasi tersebut dari sumber terpercaya, misalkan dari otoritas resmi, pemerintah, maupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Saat menemukan hoaks di media sosial, Moms juga perlu meluruskan dan sertakan tautan informasi yang benar.
3. Abai pada kesehatan dan kebersihan
Banyak orang mengabaikan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan.
Padahal, kedua hal tersebut merupakan langkah utama untuk melindungi diri agar tak mudah tertular penyakit.
Moms bisa melindungi diri dengan:
- Meminimalkan kontak dengan orang sakit, apabila tidak ada keperluan mendesak.
- Moms juga wajib menghentikan kebiasaan menyentuh mata, hidung, dan mulut dalam kondisi tangan tak bersih.
- Tutup batuk atau bersin dengan tisu, lalu buang tisu di tempat sampah.
- Bersihkan benda yang sering dipegang dengan cairan disinfektan atau cairan pembersih rumah tangga.
- Gunakan masker saat batuk, pilek, menunjukkan gejala Covid-19, atau merawat orang sakit.
- Rajin cuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. Atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang memiliki kadar alkohol minimal 60 persen.
4. Menimbun masker
Beberapa orang mengabaikan kebersihan dan kesehatan namun menimbun masker untuk melindungi diri dari penyakit.
Padahal, mengenakan masker bedah biasa tidak bisa sepenuhnya melindungi diri dari penyakit.
Pasalnya, masker hanya menutup bagian hidung dan mulut, belum melindungi bagian mata.
Selain itu, masker juga tidak bisa memblokir partikel virus berukuran kecil seperti SARS-CoV-2.
Prioritaskan masker sebagai alat perlindungan diri baru tenaga profesional medis, orang yang sedang merawat orang sakit, dan orang yang sedang batuk dan pilek.
Dengan demikian, menimbun masker demi keuntungan atau ego pribadi justru dapat membuat wabah penyakit berpotensi meluas.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Salah Kaprah yang Bikin Wabah Virus Corona Kian Merebak")
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR