Nakita.id - Nama Ningsih Tinampi memang sempat jadi sorotan.
Kontroversi pengobat alternatif yang ia jalani sempat menuai pro dan kontra.
Berbagai pihak tak segan memberi ultimatum untuk ladang rezeki Ningsih Tinampi itu.
Usai tak terdengar kabarnya, kini Ningsih Tinampi malah membagikan kabar buruk.
Pengobatan alternatifnya mendadak ditutup.
Melalui kanal YouTube pribadinya yang berjudul "PENGOBATAN NINGSIH TINAMPI DITUTUP KARENA CORONA!!!!", Ningsih Tinampi menjelaskan alasan menutup sementara pengobatan alternatif miliknya.
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
"Insya Allah kami akan libur," tukas Ningsih Tinampi.
Meski akan ditutup sementara waktu, Ningsih Tinampi juga mengatakan akan menunggu pasien kloter yang telah ditentukan.
"Ini menyelesaikan pasien-pasien dulu, pasien yang terlanjut sudah daftar," jelas Ningsih Tinampi.
Bukan jumlah yang sedikit, dari catatan terakhir telah terdaftar sekitar 200 orang pasien.
"Sampai tanggal 18 besok?" tanya Ningsih Tinampi pada karyawannya.
"Berarti habis nunggu pasiennya itu, nanti kita akan adakan libur," sambungnya.
Tak serta merta lantaran wabah corona.
Ningsih Tinampi membocorkan alasan lain kenapa praktik pengobatannya ditutup sementara.
"Karena saya ada tugas, mau ke luar kota, ke luar negeri. Mudah-mudahan bisa bermanfaat.
"Terus yang kedua juga menghargai dari pihak pemerintah yang banyak meliburkan gara-gara corona," jelas Ningsih Tinampi.
Mendukung aturan pemerintah, Ningsih Tinampi pun menjelaskan upaya tersebut sangat membantu mengurangi pasien yang berpeluang terjangkit corona.
Tak sampai di situ saja, terkait dengan pengobatannya yang tutup sementara.
Ningsih Tinampi mengimbau pasiennya untuk sabar.
"Yang sudah terdaftar harus menunggu dengan sabar sekali karena bagaimanapun juga saya juga menghormati pemerintah," jelas Ningsih Tinampi.
Ningsih Tinampi juga menegaskan belum tahu kapan dirinya akan kembali membuka praktik.
"Kita tidak tahu bukanya sampai kapan, mudah-mudahan secepatnya.
"April sudah buka, mudah-mudahan begitu," jelas Ningsih Tinampi.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR