Dia mengatakan dia terlalu miskin dan tidak punya uang lagi untuk diberikan kepadanya karena perusahaannya dalam kesulitan keuangan.
Ini membuat Kato Sari sangat marah dan tidak puas karena dia tidak mengerti mengapa dia membiarkannya menghabiskan begitu banyak saat mereka berkencan tetapi tidak setelah menikah.
Bahkan, dia bahkan menyamakan pernikahan itu dengan penipuan, dengan mengatakan, "Lalu apa gunanya menikah dengannya? Dia hanya menipu saya untuk menandatangani surat-surat."
Baca Juga: Kabar Baik, Ditemukan Vaksin Virus Corona yang Akan Diuji Coba ke 45 Sukarelawan, Terawangan Wirang Birawa Akan Terbukti?
Bahkan ada beberapa kata yang membuat warganet geram seperti, "Kebahagiaan dapat dibeli dengan uang" dan "Saya menikah untuk mendapatkan uang" sebelum dia menikah dengan suaminya.
Dia menambahkan bahwa itu adalah pertukaran yang adil karena seorang wanita harus menanggung kehamilan dan melahirkan tetapi pria itu tidak harus melakukan apa pun, hanya bekerja keras untuk mendapatkan uang untuk keluarga.
Netizen pun banyak yang mengkritiknya karena begitu materialistis.
(Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki.com dengan judul "Seminggu Nikah, Istri Habiskan Rp12,4 Miliar, Minta Cerai saat Suami Bangkrut: Saya Nikah untuk Uang")
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | tribunnewswiki.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR