Nakita.id - Penyebaran virus corona yang semakin cepat semakin menimbulkan kekhawatiran masyarakat luas.
Oleh karenanya, Indonesia mulai menerapkan social distancing dan mulai banyak masyarakat sadar tentang pentingnya pemutusan rantai virus corona.
Seperti yang kita tahu, virus corona bisa menular dengan beberapa sebab, di antaranya kontak langsung dengan penderita, atau melalui tetesan bersin, batuk, dan benda yang dikenainya.
Namun, baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mulai memperhatikan tindakan pencegahan penularan virus corona lewat udara bagi para staf medis.
Pertimbangan ini dilakukan setelah sebuah studi baru menunjukkan bahwa virus corona dapat bertahan hidup di udara dalam beberapa kondisi.
"Virus ini ditularkan melalui tetesan, atau sedikit cairan, sebagian besar melalui bersin atau batuk," kata Kepala Unit Penyakit Emerging dan Zoonosis WHO, Dr Maria Van Kerkhove sebagaimana dikutip CNBC.
Menurut Kerkhove, menjadi sangat penting bagi para pekerja pelayanan kesehatan untuk menambah tindakan pencegahan ketika mereka bekerja untuk pasien dan melakukan prosedur tersebut.
Para pejabat kesehatan dunia mengatakan, penyakit pernapasan menyebar melalui kontak antarmanusia, tetesan saat bersin dan batuk, serta kuman yang tertinggal pada benda mati.
Baca Juga: Penelitian Sebut Golongan Darah O Lebih Kebal Virus Corona, Benarkah?
Virus corona dapat melayang di udara, tetap berada di udara, bergantung pada faktor-faktor lain seperti panas dan kelembaban.
Kondisi tertentu
Melasir CNBC, Kerkhove mengatakan, para pejabat kesehatan mengetahui beberapa penelitian di sejumlah negara dengan lingkungan yang berbeda di mana Covid-19 dapat bertahan.
Para ilmuwan secara khusus melihat bagaimana kelembaban, suhu, hingga pencahayaan ultraviolet dapat mempengaruhi penyakit ini.
Selain itu, juga berapa lama virus tersebut dapat hidup di permukaan benda yang berbeda, termasuk baja.
Baca Juga: Sebelum Ditangkap, Vanessa Angel Janjikan Bagi Uang Jutaan Rupiah karena Corona, Ada Apa?
Para pejabat kesehatan menggunakan informasi-informasi ini untuk memastikan bahwa pedoman yang dikeluarkan WHO telah sesuai.
"Sejauh ini, kami yakin bahwa pedoman yang kami miliki sesuai," kata Kerkhove.
Pakai Masker N95
Mereka merekomendasikan para staf medis memakai masker N95 untuk menyaring sekitar 95 persen dari semua partikel cair dan udara yang ada.
"Di fasilitas-fasilitas layanan kesehatan, kami memastikan para petugas menggunakan tindakan pencegahan standar tanpa pengecualian," tambah Kerkhove.
Sementara, Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS, Robert Redfield mengatakan kepada Kongres bahwa pihaknya secara agresif mengevaluasi berapa lama Covid-19 dapat bertahan, terutama di suatu permukaan.
"Pada tembaga dan baja, sangat tipikal, yaitu sekitar dua jam," kata Redfield.
Sementara, di permukaan lain seperti kardus dan plastik, akan bertahan lebih lama.
Kemudian, secara terpisah, Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada hari Senin (16/3/2020) lalu bahwa ada peningkatan cepat kasus Covid-19 dalam seminggu terakhir.
"Kami memiliki pesan sederhana untuk semua negara: uji, uji, uji. Uji setiap kasus yang dicurigai. Jika positif, lakukan isolasi dan cari tahu dengan siapa saja mereka melakukan kontak dari dua hari sebelum mereka menunjukkan gejala dan uji juga orang-orang tersebut," kata Tedros.
Artikel Ini Pernah Tayang di Wartakota dengan judul Virus Corona Dapat Melayang di Udara, WHO Sebut Ada Potensi PenularanVirus Corona Lewat Udara
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Wartakota |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR