Nakita.id - Tahun baru sudah tinggal menghitung hari.
Perayaan tahun baru identik dengan kembang api dan juga terompet.
Pedagang kaki lima panen raya jelang peringatan pergantian tahun melalui barang dagangannya, salah satunya yaitu terompet.
Harga yang ditawarkan bervariasi mulai dari yang paling murah, belasan ribu rupiah hingga puluhan ribu rupiah.
Bentuknya pun beragam, menyesuaikan kondisi pasar, mulai dari yang hanya berbentuk tabung, hingga yang berbentuk melingkar.
Dosen FIB Universitaas Hasanudin mengatakan, "Seperti kita ketahui bersama bahwa sebatang terompet pasti telah melalui berbagai uji mulut: uji mulut pembuatnya, uji mulut penjualnya, dan mungkin para calon pembeli yang sekedar pilih-pilih."
BACA JUGA Gagal Jalani Operasi, Seorang Perempuan Malah Menerima Kabar Bahagia Ini
Ia menambahkan hal tersebut bisa memicu penyakit kanker mulut, kanker lidah, kanker darah, hepatitis, dan penyakit menular lain.
Memang jarang sekali orang membuat terompetnya sendiri, sebagian orang memilih membeli terompet di pedagang agar lebih praktis.
Walaupun bakteri dan virus yang ada di dalam terompet tidak terlihat secara langsung, namun bahayanya sangat mengintai setiap pembeli yang juga ikut andil mencoba terompet tersebut.
Penularan penyakit melalui mulut sangat rentan sekali, apalagi virus hepatitis.
BACA JUGA Operasi Caesar Bisa Saja Ditanggung BPJS, Perhatikan 5 Hal Ini!
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR