Menurut dr. Oktavia Lilyasari, SpJP(K), FIHA, ditemui dalam acara Press Conference Pencitraan Kardiovaskular oleh ASMIHA (20/4), PJB adalah penyakit akibat kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa sejak lahir.
Gangguan ini terjadi akibat adanya kegagalan perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan janin.
Gejala dan tanda PJB dapat dikenali sejak lahir atau sebaliknya hanya menimbulkan gejala minimal, seperti berat badan sulit naik atau infeksi saluran napas berulang.
Masalahnya, sering kali PJB tidak memberikan gejala/tanda yang khas saat bayi baru lahir, mengingat sirkulasi darah dan sistem pernapasan masih mengalami transisi dari masa janin ke periode pascalahir.
BACA JUGA: Nasi Isi Tuna, Alternatif Bekal Buat Si Kecil yang Pasti Disuka
Pada sebagian besar kasus, penyebab PJB tidak diketahui.
Berbagai jenis obat, dan paparan radiasi pada ibu hamil diduga merupakan penyebab PJB.
Penyakit rubela yang diderita ibu pada awal kehamilan pun dapat menyebabkan PJB pada bayi.
Di samping faktor di atas (eksogen), terdapat pula faktor endogen yang berhubungan dengan kejadian PJB.
Berbagai jenis penyakit genetik dan sindrom tertentu berkaitan erat dengan kejadian PJB seperti sindrom Down, Turner, dan lain-lain.
BACA JUGA: Lama Tak Terlihat, Begini Keadaan Bu Sisca Koki Legendaris Acara Masak
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR