Hal itu didasari atas fakta bahwa penyebaran virus corona tak hanya disebarkan oleh orang bergejala.
Ia pun meminta agar banyak negara mengoptimalkan sistem pengujian yang dikenal sebagai contact tracing atau pelacakan kontak.
Menurut dia, penting untuk menemukan pasien tersebut lebih awal sebelum mereka sakit.
"Ini bukan tentang berapa banyak tes yang dilakukan di suatu negara, tetapi bagaimana tes itu digunakan," kata dia.
Dengan temuan seperti ini, maka orang yang bergejala dan tanpa gejala memiliki potensi yang sama besarnya dalam penularan virus corona.
Oleh karena itu, Direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular di University of Minnesota, AS, Michael Osterholm, mengingatkan pemerintah dan pejabat publik untuk terbuka tentang cara penyebaran virus ini.
Masyarakat juga diminta jujur soal riwayat perjalanan dan kontak saat merasakan gejala virus corona.
Dengan demikian, bisa dilacak siapa saja yang berpotensi tertular, meskipun belum merasakan gejala terinfeksi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Infeksi Virus Corona Tanpa Gejala
Gift The Superpower of Play Bersama Karakter Terbaru dari Lego Brand, Cataclaws
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR