Itu belum termasuk angka kematiannya mencapai 58 kasus yang merupakan angka kematian terbanyak di Asia Tenggara.
Melihat fenomena ini, Ascobat Gani, pengamat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia mengakui tidak tertutup kemungkinan dengan angka tersebut, Indonesia akan meniru Wuhan, bahkan bisa sama dengan Italia.
"Kami telah kehilangan kendali, itu telah menyebar di mana-mana bila warganya masih keluyuran, Indonesia diprediksi jadi episentrum baru virus corona dunia setelah Wuhan. Mungkin kita akan mengikuti Wuhan atau Italia. Saya pikir kita berada dalam kisaran itu," katanya disadur dari Reuters (25/03/2020).
Ascobat Gani memprediksi Indonesia bakal menjadi episentrum baru virus corona Covid-19, setelah Kota Wuhan, China.
Lonjakan drastis kasus virus corona di Indonesia disebabkan salah satunya kurangnya kesadaran masyarakat untuk tinggal di rumah sesuai anjuran.
Selain itu, fasilitas kesehatan yang kurang mumpuni dan minimnya tenaga medis juga berdampak pada penanganan pasien virus corona, sehingga Indonesia berisiko menjadi episentrum Covid-19.
Bahkan, sebuah studi Pemodelan Matematika untuk Penyakit Menular yang berbasis di London pada hari Senin (24/2) merilis laporan yang menyebutkan bahwa Indonesia hanya melaporkan 2% dari jumlah keseluruhan kasus positif virus corona.
Sebanyak 686 kasus yang dilaporkan pada hari itu dianggap sebagai pengecilan skala karena tingkat pengujian yang rendah dan angkat kematian tinggi mencapai 55 orang, tertinggi di Asia Tenggara.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | GridHealth.ID |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR