Nakita.id - Meningitis menjadi kata yang banyak dicari pada belakangan ini.
Seperti yang kita ketahui kemarin penyanyi legendaris Glenn Fredly dikabarkan meninggal dunia karena meningitis.
Meningitis merupakan infeksi yang memicu peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang.
Penyebab meningitis biasanya karena virus namun beberapa kasus disebabkan oleh bakteri dan jamur.
Di sisi lain, meningitis biasa terjadi pada individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
Tak kalah penting, Moms perlu tahu kalau meningitis rentan terjadi pada bayi dan anak-anak.
Melansir dari meningitisnow.org, bayi dan anak-anak rentan pada meningitis karena mereka tak mudah melawan infeksi karena sistem kekebalan tubuh belum berkembang sepenuhnya.
Penyebab meningitis pada umumnya karena bakteri dan virus.
Meningitis virus jarang mengancam jiwa, tetapi masih bisa membuat bayi dan anak kecil sangat tidak sehat.
Kebanyakan anak akan membuat pemulihan yang baik, tetapi sisanya pemulihan berlangsung lambat.
Meningitis bakteri dapat berakibat fatal dan memerlukan perawatan cepat di rumah sakit dan perawatan medis mendesak.
Sementara sebagian besar anak-anak akan membuat pemulihan yang baik, sekitar 10% akan meninggal dan beberapa akan menjadi cacat seumur hidup.
Beberapa bakteri yang menyebabkan meningitis juga dapat menyebabkan septikemia (keracunan darah).
Ruam yang terkait dengan meningitis sebenarnya disebabkan oleh septikemia.
Moms sebaiknya jangan menunggu ruam muncul pada Si Kecil karena itu bisa jadi tanda sudah terlambat.
Lantas bagaimana mencegah meningitis pada anak-anak?
Mencegah meningitis pada anak
Vaksin adalah satu-satunya cara untuk mencegah penyakit serius seperti meningitis.
Oleh karena itu Moms jangan terlambat melakukan vaksin meningitis pada bayi.
Gejala meningitis pada anak
Melansir dari ncbi.nml.nih.gov, gejala meningitis pada anak-anak dapat muncul dengan sangat cepat atau mungkin memerlukan beberapa hari untuk diketahui.
Gejala itu adalah demam, sifat lekas marah, sakit kepala, fotofobia (sensitivitas mata terhadap cahaya), leher kaku, ruam kulit, penyakit kuning, ketidakmampuan untuk memberi makan, teriakan bernada tinggi, mudah lelah, dan kejang.
Sementara kasus meningitis mempengaruhi semua demografi usia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengamati tingkat infeksi tertinggi pada anak-anak.
Sebagai contoh, meningitis bakteri dominan mempengaruhi anak-anak yang lebih muda dan kebanyakan kasus meningitis virus terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun.
Studi epidemiologis menunjukkan tingkat sekitar dua hingga sepuluh kasus per 10.000 kelahiran hidup dengan anak-anak sangat rentan terhadap meningitis antara usia 3 bulan dan 3 tahun.
Tingkat kematian bervariasi dari yang terendah 2% untuk bayi hingga 20 - 30% untuk neonatus dan orang dewasa.
Jadi Moms jangan lupa memberikan vaksin pada bayi dan jika muncul gejala segera periksakan ke dokter.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | ncbi,meningitisisnow.org |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR