Nakita.id - Staf Khusus Presiden harus kehilangan salah satu anak milenial yang pintar dan cerdas.
Adamas Belva Syah Devara, tiba-tiba memilih untuk mundur dari jabatan yang baru saja ia emban beberapa bulan.
Adamas Belva Syah Devara, atau yang akrab disapa Belva Devara ini adalah satu dari 7 orang pemuda yang beruntung dipilih Joko Widodo sebagai Staf Khusus Presiden.
Adamas Belva Devara akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Staf Khusus Presiden.
Hal itu diketahui dari unggahan Instagram Belva pada Selasa (21/04) malam.
"Berikut ini saya sampaikan informasi terkait pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden," tulis Belva Devara.
Padahal, Belva Devara sendiri merupakan pemuda yang sangat pintar dan cerdas.
Terbukti karena rekam jejak pendidikannya di 3 universitas bergengsi di dunia.
Sebelum jadi Staf Khusus Presiden, Belva Devara sudah sukses mendirikan perusahaan statrup berbasis pendidikan yang bernama Ruangguru.
Ruangguru sendiri merupakan startup di bidang pendidikan dengan tujuan untuk membantu pembelajaran di Indonesia.
Setelah sukses membangun Ruangguru, Belva ditunjuk Joko Widodo menjadi stafnya di Istana Negara.
Belva Devara fokus pada memajukan pendidikan berbasis milenial di era Joko Widodo ini.
Lantas apa yang membuat Belva Devara mundur dari jabatannya yang baru seumur jagung itu?
Kemunduran Belva Devara ada kaitannya dengan kerjasama Ruangguru dan Kartu Prakerja yang diusung pemerintah untuk membekali para calon pekerja menjadi lebih siap terjun ke dunia kerja.
"Seperti yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan," terang Belva.
"Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja," lanjutnya.
Ruangguru jadi salah satu mitra kartu prakerja dalam memberikan tes terkait uji kelayakan mendapatkan kartu prakerja.
Sebagai CEO Ruangguru, Belva Devara lebih memilih untuk mundur dari jabatannya saat ini karena ingin menghindari konflik yang akan terjadi jika ia tak mundur.
Belva juga tak ingin memberikan beban berat sekali lagi pada presiden karena wabah Covid-19 ini pastinya sudah menyusahkan Joko Widodo.
Belva Devara juga sudah langsung mengutarakan keinginannya untuk mundur kepada atasannya, Presiden Joko Widodo.
Atas pengunduran diri Belva, pihak Presiden Joko Widodo menanggapi dengan bijaksana dan menerima dengan ikhlas keputusan salah satu staf khususnya itu.
Sebagai pemberitahuan pada publik, Belva Devara menerbitkan surat terbuka pada Instagram pribadinya yang ditulis pada Selasa (21/04).
Belva sendiri mengaku sangat berat melepaskan jabatannya ini, namun apa boleh dikata, ia tak ingin memperkeruh suasana di tengah pandemi ini.
"Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin polemik mengenai asumsi/persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi COVID-19," terang Belva.
Tak lupa, Belva Devara juga mengucapkan banyak terima kasih karena sudah diberi kesempatan dan belajar di tempat yang tak pernah ia sangka sebelumnya.
"Walau singkat, sungguh banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan dari pekerjaan sebagai Stafsus Presiden," terangnya.
(Artikel ini telah tayang di GridHITS.id dengan judul "Ruangguru Sah Jadi Mitra Kartu Prakerja, Stafsus Belva Devara Mantap Mundur dari Jabatan: Keputusan yang Berat")
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | GridHITS |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR