Nakita.id – Sebuah cerita haru ini datang dari Danton, Texas. Dinyatakan leukemia dan mungkin tidak memiliki usia yang lama lagi tak mematahkan semangat seorang anak untuk terus berbuat baik.
Seorang anak perempuan cantik bernama Sadie Keller harus menerima kenyataan pahit saat dirinya masih duduk di kelas lima. Saat itu, Sadie mengatakan bahwa dia didiagnosis leukemia.
“Mereka mengatakan kepada orangtua saya, 'Sadie menderita leukemia,' dan saya tidak tahu apa artinya itu," ujar Sadie yang dilansir dari theblaze.com.
Leukimia adalah kanker darah yang berawal dalam sumsum tulang belakang, dimana tempat sel darah dibuat. Dimana pada kanker ini menyebabkan rendahnya sel darah rendah ataupun sel darah putih.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Tidur Dekat Ponsel Bisa Sebabkan Kanker dan Ketidaksuburan?
Jika anak mengalami kekurangan sel darah merah , anak biasanya akan merasa lelah dan lemah. Tidak hanya itu, anak juga sering merasa kedinginan dan pusing.
Adapun jika anak mengalami kekurangan sel darah putih, anak biasanya akan mudah memar, mimisan, dan sering mengalami pendarahan pada gusi. Kanker ini termasuk kanker yang mematikan.
Sedihnya, kanker ini memang paling sering ditemukan pada anak. Sekitar 2000-3000 anak dengan usia 3 hingga 5 tahun didiagnosis menderita leukemia setiap tahunnya. Seperti yang dialami Sadie.
Saat mendengar hal itu, ibu Sadie, Sarah Keller mengaku hancur.
"Sadie sedang duduk di pangkuanku dan dia berbisik di telingaku, dan dia berkata, 'Mom, apakah aku akan mati?' Dan aku histeris dan, tentu saja, aku berkata, 'Tidak sayang, kamu tidak akan mati, 'tapi jauh di lubuk hatiku aku tidak tahu,” jelas Sarah.
Namun Sarah tak mau menyerah dan berjuang untuk kesembuhan Sadie.
Dengan tetap optimis, Sadie pun menjalani serangkaian kemoterapi dan mencari cara untuk membantu anak-anak lainnya yang mengalami situasi yang sama.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | The Blaze |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR