Nakita.id - Presiden Joko Widodo telah resmi mengumumkan larangan mudik di tengah pandemi virus corona.
Adapun larangan mudik akan dimulai pada 24 April 2020 dan sanksi akan dibelakukan bagi mereka yang nekat untuk pulang ke kampung halaman.
Namun, baru sehari diumumkan larangan tersebut, hal di luar dugaan justru terjadi.
Jumlah penumpang bus yang berangkat dari Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, meningkat.
Peningkatan terjadi sejak Rabu (23/4/2020). Peningkatan itu boleh jadi terkait dengan larangan mudik dari pemerintah.
Presiden Joko Widodo Selasa lalu menyatakan mudik dilarang jelang Idul Fitri tahun ini. Larangan itu akan berlaku mulai Jumat besok.
Kepala Unit Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang Bernad Octavianus Pasaribu mengatakan, dari pantauannya jumlah penumpang sedikit meningkat pada Kamis (23/4/2020).
Baca Juga: Baru Bisa Curi Waktu Saat Putri Kecilnya Tidur Siang, Shandy Aulia Kena Protes Suami karena Hal Ini
"Kalau melihat di lapangan ada kenaikan sedikit untuk keberangkatan. Nanti per jam 12 saya infokan ya karena kami menarik data jam 12 dan enam sore di masa PSBB ini," kata Bernad kepada Kompas.com, Kamis.
Berdasarkan data yang diterima dari pihak terminal, kenaikan jumlah penumpang sudah terjadi sejak Rabu kemarin.
Pada Selasa lalu, jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Terpadu Pulo Gebang sebanyak 546 orang. Rabu kemarin jumlahnya meningkat menjadi 840 orang.
"(Penumpang) ke daerah Jawa dominan, mungkin ada kekhawatiran dari warga masyarakat pendatang yang tidak bisa pulang kampung bila mulai diberlakukannya (larangan), tidak boleh mudik," ujar Bernad.
Sesuai arahan pemerintah, pihak terminal memastikan para penumpang melaksanakan protokol pencegahan Covid-19 dengan mewajibkan penumpang pakai masker.
Jumlah penumpang yang diangkut juga maksimal hanya 50 persen dari kapasitas tempat duduk.
(Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Jumlah Penumpang Bus yang Berangkat dari Terminal Pulo Gebang Meningkat)
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR