Nakita.id - Di awal kemunculannya, corona atau Covid-19 disebut-sebut memiliki gejala awal demam tinggi.
Kemudian, tanda sesak napas mulai muncul karena corona menyerang sistem pernapasan.
Penularannya yang melalui droplet pun membuat gejala seperti batuk atau bersin dan flu dicurigai sebagai gejala.
Virus Covid-19 bisa dibilang jenis virus baru sehingga pengetahuan mengenai virus ini masih sangat terbatas.
Penelitian masih terus dilakukan seiring dengan meluasnya wabah virus corona ke hampir seluruh dunia.
Gejala-gejala baru yang ditunjukkan oleh pasien positif corona pun terus diperhatikan.
Sebelumnya, diketahui ada gejala baru corona berupa memar dan kebiruan di kaki.
Gejala tersebut membuat ahli kesehatan mengimbau bila ada yang menemukan memar di kaki disertai gejala lain yang condong pada corona, maka diminta untuk segera melakukan tes.
Kini, melansir Kompas.com dari Men's Health, peneliti juga menunjukan ruam pada kulit merupakan gejala baru dari infeksi virus corona.
Riset tersebut diterbitkan oleh seorang dokter kulit yang meneliti 88 pasien positif Covid-19 di Italia.
Dari hasil riset, diketahui ruam pada pasien positif Covid-19 muncul dengan bentuk yang berbeda.
Namun, bentuk paling umum adalah ruam eritematosa yang menyebabkan kulit merah karena pelebaran pembuluh darah di bawah kulit.
Beberapa pasien juga mengalami gatal-gatal, dan satu orang dari mereka mengalami pelepuhan pada bagian kulit yang tampak seperti cacar air.
Sebagian besar ruam yang muncul pada pasien Covid-19 terdapat di area batang tubuh.
Sementara itu, riset lain yang diterbitkan dalam Journal of American Academy of dermatolgy menemukan satu pasien Covid-19 di Thailand yang mengalami ruam petechiae.
Ruam petechiae merupakan bercak merah yang berbentuk bintik-bintik atau tambalan kecil di kulit.
Ahli penyakit menular dari New York, Rajeev Fernando, juga mengatakan pasien Covid-19 banyak yang mengalami ruam di kulit.
"Ruam tersebut seringkali berbentuk ruam eritematosa. Terkadang, ruam menyebar atau terpusat di satu area," ucap Fernando
Ahli dermatologi dari Mount Sinai Hospital, New York, Joshua Zeichner, mengatakan belum diketahui pasti mengapa virus yang menginfeksi saluran pernapasan atas ini bisa menimbulkan ruam.
"Mungkin ini adalah efek dari sistem kekebalan tubuh yang bereaksi terhadap virus, atau bisa juga virus tersebut berefek langsung pada kulit," tambah Fernando.
Menurut profesor klinis dermatologi di Icahn School of Medicine at Mount Sinai, New York, Gary Goldernberg, kemungkinan besar virus ini menyebabkan ruam karena adanya reaksi peradangan pada kulit.
Ruam sangat umum terjadi di berbagai penyakit selain Covid-19.
Bahkan, ruam juga bisa muncul karena iritasi kulit biasa.
Namun, jika Anda mengalami ruam karena demam, para ahli menyarankan agar segera berkonsultasi pada dokter.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli Sebut Ruam Pada Kulit Bisa Jadi Gejala Covid-19"
BERITA POPULER: Ditemukan 2 Halaman Surat Saat Song Jae Rim Meninggal Dunia hingga Revand Narya Digugat Cerai karena Silent Treatment
Source | : | kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR