Nakita.id - Pandemi virus corona yang belum juga usai ini menimbulkan banyak serentetan masalah pemerintahan pusat maupun daerah.
Setelah ditetapkan sebagai bencana nasional non-alam, Covid-19 ini membuat semua jadi serba rumit.
Negara semakin kalang kabut menangani wabah pandemi baru ini.
Salah satu sektor yang terdampak Covid-19 ini adalah sektor ekonomi.
Ekonomi di Indonesia yang belum sepenuhnya pulih jadi makin semrawut gara-gara virus corona.
Akibatnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati harus putar otak menganggarkan dana untuk penanganan Covid-19 ini.
Salah satu keputusannya yang menggemparkan adalah menunda gaji ke-13 dan tidak akan menaikkan tunjangan kinerja bagi ASN seluruhnya.
Jelas dikatakan Sri Mulyani, ia akan mengalihkan dana yang sudah dipersiapkan untuk ASN jauh-jauh hari untuk menambal kekurangan anggaran negara menangani pandemi ini.
Seakan tak sejalan dengan bendahara Jokowi itu, orang nomor wahid di Kota Bogor, Bima Arya, malah akan menaikkan tunjangan kinerja bagi 3 ASN berikut.
ASN yang akan mendapat kenaikan tunjangan kinerja dan bonusnya adalah camat, lurah, dan tenaga medis di Kota Bogor.
Bima Arya yang sempat jadi salah satu pasien terdampak virus corona ini mengaku bahwa camat, lurah, dan tenaga medis merupakan orang terdepan yang memerangi virus corona di masa ini.
Bima Arya juga tak akan menjalankan seperti yang disampaikan Sri Mulyani sebelumnya karena jelas dikatakan bahwa dana khusus ASN sudah dipastikan aman.
Selain camat, lurah, dan tenaga medis, ASN di Kota Bogor ini tak harus khawatir karena tunjangan kinerja akan terbayarkan pada waktunya.
Dikutip dari Kompas.com, Bima Arya benar-benar memastikan tunjangan kinerja bagi ASN di kotanya bakal terbayar lunas di tengah pandemi yang belum usai.
"Khusus untuk ASN saya pastikan aman, bahkan saya berikan penguatan untuk teman-teman di wilayah. Seperti camat, lurah, tenaga medis, itu diberikan penguatan (tukin) maka itu kita alokasikan lagi," ujarnya dalam diskusi virtual, Jumat (1/5/2020).
Bima Arya juga menyebutkan jika tunjangan kinerja yang akan diterimakan ASN berasal dari beberapa anggaran yang sudah dialokasikan sebelumnya.
Dana anggaran yang tak mendesak jadi sumber utama tunjangan kinerja ASN Kota Bogor terbayarkan.
Sementara untuk gaji ASN, Bhima memastikan tetap berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU).
"Kami sudah hitung semua. Saya perintahkan untuk refocusing. Refocusing ini dibagi dua, satu kegiatan yang wajib kita amankan. Apa saja yang wajib itu? tentunya untuk gaji dari DAU. Kalau tunjangan dan lain-lain itu sudah kita amankan dari situ (refocusing)," kata dia.
"Kemudian, yang digeser-geser itu adalah kegiatan-kegiatan yang ditunda bahkan dibatalkan," lanjut Bima.
Menurut Bima, penambahan alokasi dana tunjangan kinerja ASN ini ibarat rencana perang.
Sebab banyak dana-dana Pemerintah Kota Bogor yang akhirnya dikorbankan.
"Ini namanya nyusun rencana perang sebetulnya. Mana yang bisa dipertahankan, mana yang diperkuat, mana yang bisa digeser atau bahkan bisa dihilangkan," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta pemerintah daerah mengoptimalkan anggaran yang ada di tengah pandemi virus corona.
Apalgi pemerintah memangkas anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp 94 triliun akibat seretnya pendapatan negara akibat pandemi Covid-19.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR