Jika anak berperan sebagai dokter, anak akan belajar bagaimana berbicara dan bertingkah di depan pasien yang sedang kesakitan.
Jika anak berperan sebagai hewan peliharaan, ia juga harus bisa mencoba berkomunikasi tanpa harus bicara, dan sebagainya.
2. Anak menjadi lebih percaya diri
Saat anak mencoba menjadi seorang guru, secara tidak langsung ia mengasah kepercayaan dirinya untuk bisa berbicara di depan murid-muridnya.
Selain itu, saat berperan sebagai polisi, anak akan mencoba menjadi sosok polisi yang tegas.
Penelitian menunjukkan, anak-anak yang kompeten biasanya lebih tertarik melakukan permainan peran.
Baca Juga: Pasti Seru dan Menyenangkan, Yuk Manfaatkan #FamilyQuality dengan Anak Melalui 3 Cara Ini
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR