Nakita.id - Polemik mudik di Tanah Air masih terus terjadi sebab banyak orang tak menghiraukan risiko bila tetap nekat mudik.
Kesulitan bertahan hidup di ibu kota akibat pandemi membuat banyak orang bersikeras mengesampingkan risiko bila tetap nekat mudik.
Padahal risiko bila tetap nekat mudik tidaklah main-main.
Sebelumnya presiden Joko Widodo telah melarang masyarakat untuk mudik di momen Ramadhan dan lebaran tahun ini.
Tujuannya untuk menekan penyebaran virus corona dari Jakarta ke daerah lain yang menjadi tujuan banyak pemudik.
Pasalnya, pergerakan masyarakat secara besar seperti mudik berpotensi membawa virus ikut tersebar lebih luas.
Sayangnya banyak orang tidak mengindahkan larangan tersebut.
Alasannya karena telah banyak warga pendatang yang kehilangan pekerjaan dan kesulitan bila harus tetap bertahan hidup di Jakarta.
Pemutusan kerja secara besar-besaran membuat tak sedikit yang bahkan rela nekat mudik ke kampung halaman daripada harus menderita di tanah rantau.
Demi menghalau masyarakat yang nekat mudik, Kementerian Perhubungan pun ditugaskan untuk menjaga di berbagai titik jalur mudik.
Seluruh pemudik dengan berbagai alat transportasi diminta untuk memutar balik dan tidak melanjutkan perjalanannya ke kampung halaman.
Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan pun tak tinggal diam.
Anies dengan tegas mengatakan, bagi warga yang terlanjur mudik tidak akan bisa kembali ke Jakarta dengan mudah.
"Kita sedang menyusun regulasi untuk membatasi pergerakan orang masuk Jakarta sesudah musim lebaran," kata Anies saat jumpa pers di Balaikota, Jumat (1/5/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
"Jadi hati hati, kalau pulang belum tentu bisa kembali ke jakarta lagi dalam waktu singkat," tambah dia.
Meski belum menjelaskan regulasi seperti apa yang akan dikeluarkan untuk warga yang kembali dari kampung halaman.
Namun Anies memastikan peraturan itu akan ketat mengatur pergerakan pemudik.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Source | : | kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR