Karena siar ultraviolet tipe C yang ada di dalam robot tersebut jika terpantul dari jarak dekat maka akan membahayakan kulit dan mata jika terkena langsung manusia.
80% komponen dari robot AUMR merupakan berasal dari Indonesia langsung.
Biaya riset dan pengembangannya juga mencapai Rp. 200 juta rupiah, namun apabila nantinya AUMR akan diproduksi massal maka biayanya hanya mencapai Rp. 80 juta- 100 juta rupiah.
Dua rumah sakit yang akan pertama kali menggunakan AUMR adalah Wisma Atlet di Jakarta dan juga RS. Hasan Sadikin, Bandung.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR