Nakita.id - Di tengah pandemi banyak ekonomi masyarakat yang turut terganggu.
Pasalnya pemerintah menganjurkan masyarakat untuk terus berdiam diri di rumah demi memutus rantai penyebaran.
Ternyata keluarga Hermansyah turut merasakan dampaknya.
Bahkan sang anak bungsu sampai menyebutkan bahwa kedua orang tuanya tak mampu membayar sekolahnya lagi.
Hal itu diucapkan ketika putra bungsu keluarga Hermansyah, Arsya tengah berbicara dengan Arsy.
Percakapan tersebut berlangsung saat Ashanty, Arsy, dan Arsya hendak tidur.
Tiba-tiba Arsy menyebutkan bahwa virus corona jahat.
"Bunda corona ini jahat banget ya," ucap Arsy yang dituliskan Ashanty melalui unggahan Instagramnya @ashanty_ash.
Mendengar sang anak berbicara demikian, Ashanty pun menanyakan maksud ucapannya.
"Jahat kenapa Cio (panggilan akrab Arsy)," tanya Ashanty.
Rupanya Arsy menyoroti kedua orang tuanya yang saat ini menjadi sering di rumah.
Bahkan ia mengkhawatirkan kedua orang tuanya menjadi tak punya uang untuk dirinya bersekolah.
"Bikin bunda ngga bisa keluar kerja, nanti kl ayah sm bunda ngga, kerja, kita makan nya gimana? Bayar sekolah gimana?" tanya Arsy.
Belum sempat Ashanty menjawab, sang adik langsung menjawabnya.
Arsya justru memberikan jawaban yang cukup mengagetkan dengan menyatakan kedua orang tuanya sudah tak punya uang.
"Kan kita ngga sekolah kak, sekolah nya lewat laptop, karena bunda sm ayah udah ngga punya uang," ucap Arsya dalam unggahan yang sama.
Mendengar adiknya berbicara demikian, Arsy langsung berdoa agar kehidupannya normal kembali.
"Ohh iya ya dek, semoga corona cepet pergi supaya ayah bunda bisa kerja keluar, kita bisa sekolah lagi, bisa jalan2 liburan, bisa lebaran sm oma dan keluarga," ucap Arsy.
Percakapan polos kedua buah hatinya justru membuat Ashanty gemas mendengarnya.
"Adohhhh anak2 ini poloss emesh amat siiii," tulis Ashanty pada akhir unggahannya.
Tentu saja unggahan tersebut memancing respon warganet yang turut gemas dengan percakapan keduanya.
Source | : | |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR