"Ya penasaran asal suara tersebut karena memang terdengar keras tapi tidak ada jejak atau sisanya. Kalau ban meletus kan ada bekasnya, ini tidak ada sama sekali," paparnya.
Gunawan mengatakan, meski ada suara keras, tapi tidak ada laporan rumah atau bangunan yang rusak.
Sementara di Kabupaten Semarang, suara dentuman tersebut juga terdengar di wilayah Pabelan.
"Saya dengar sekitar pukul 01.00. Suaranya tidak lama, hanya sekitar 10 detik. Tapi mirip suara trafo meledak, tapi menggelegar," ujar seorang warga.
Penjelasan BMKG
Kepala BMKG Stasiun Meterologi Ahmad Yani Semarang Achadi Subarkah Raharjo mengatakan, tidak ada catatan mengenai aktivitas seismik (gempa tektonik).
"Tidak terkait dengan aktivitas seismik (gempa tektonik) baik yan dipicu oleh aktivitas sesar lokal (baribis kendheng, dll) maupun aktivitas zona subduksi selatan Hawa" jelas Achadi saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (11/5/2020) pagi.
Menurut Achadi, dari monitoring listrik udara, jika melihat data lightning detector, terlihat distribusi sambaran kilat atau petir pada 10 Mei 2020 pukul 23.00 WIB hingga 11 Mei 2020, pukul 05.00 WIB.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR