Misalnya, menjadi kaya bisa diilustrasikan sebagai keluarga dengan lima orang anggota yang memiliki kasih sang penuh dari keluarganya, ebrkecukupan, bisa beli barang mewah hingga memiliki fasilitas berkelas.
Sedangkan keluarga lain yang juga punya lima anggota keluarga mungkin hanya tinggal di rumah tipe kecil, mereka masih tidur beralaskan tikar dan terus berjuang dan memiliki banyak kebutuhan yang belum sanggup terpenuhi.
Sebagian besar orang menganggap hal seperti itulah perbandingan patokan seseorang bisa dikatakan kaya atau tidak.
Mereka yang mampu membeli segalanya, memiliki berbagai hal mewah juga jadi patokan bahwa ia memiliki kekayaan lebih, didukung kondisi keluarga mereka yang mampu menikmati makanan mahal tanpa pusing memikirkan tagihan bayarannya.
Mereka bahkan memiliki kebebasan hutang dan cenderung bahagia karena bisa membeli banyak hal.
Padahal, semua orang hanya perlu fokus dengan yang mereka kerjakan tetapi tetap menyeimbangkan kehidupannya.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | Kompas.com,Nakita.id,Financial Express |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR