Nakita.id - Belakangan ini, seluruh masyarakat terutama para garda terdepan Covid-19 dibuat geram dengan antrean masyarakat yang berbondong-bondong pergi ke pusat perbelanjaan.
Di beberapa kota di Indonesia, masyarakat berbondong-bondong berbelanja baju Lebaran ke berbagai pusat perbelanjaan.
Baca Juga: 3 Perawat di Solo Diusir dari Indekos, Wali Kota Marah, Ternyata Pemilik Indekos Juga Tenaga Medis
Saat masyarakat seolah mengabaikan aturan untuk menjaga jarak dan tetap di rumah saja, kembali jatuh seorang garda terdepan yang menangani virus corona.
Sebelumnya, sebuah video seorang perawat di Rumah Sakit Royal Surabaya mendadak viral.
Perawat yang diketahui sedang hamil 4 bulan mengalami kritis dan harus dirawat menggunakan respirator.
Perawat tersebut berbaring di ranjang rumah sakit dan didorong oleh para petugas medis yang mengenakan alat pelindung diri (APD).
Dalam video tersebut, terdengar suara tangis para rekan-rekan sang perawat dari sebrang lorong.
"Ari... Ariiii... Ariiii...," teriak tenaga medis lain, bahkan ada salah satu perawat yang pingsan saat melihat perawat yang bernama Ari didorong oleh petugas ber-APD.
Tak lama setelah viralnya video tersebut, beredar kabar bila snag perawat yang tengah hamil 4 bulan dinyatakan meninggal dunia.
Kabar ini kembali viral di media sosial dan diunggah oleh berbagai pengguna media sosial.
Salah satunya melalui akun Twitter @ammadsyukron.
"Innalillahi Wainna Ilaihi Roji'uun Turut berduka cita atas meninggalnya tenaga medis Ari Puspita Sari Perawat Rumah sakit Royal Surabaya Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT,"
— Muhammad Syukron (@ammadsyukron) May 18, 2020
Tak ayal, berita meninggalnya perawat yang bernama Ari Puspita Sari ini disoroti oleh berbagai kalangan, mulai dari selebritis, hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Melansir dari Kompas.com, Persatuan Perawan Nasional Indonesia (PPNI) membenarkan kejadian dalam video tersebut.
Namun, ada satu informasi yang diklarifikasi oleh Ketua Umum PPNI Harif Fadhilla saat dihubungi Senin (18/5/2020) siang.
Ia menyebut perawat yang bersangkutan belum dipastikan terinfeksi Covid-19.
"Sudah ada info (yang diterima PPNI), tapi statusnya belum tahu, karena belum tahu hasil lab-nya," kata Harif.
Terakhir kali, status perawat yang diketahui bernama lengkap Ari Puspita Sari tersebut merupakan Pasien Dalam Pemantauan (PDP).
Meski belum diketahui apakah positif Covid-19 atau tidak, sebagaimana terlihat di video Harif menyebut tindakan yang diberikan kepada perawat tersebut sudah berdasarkan standar penanganan PDP.
"Tapi dirawat dengan PDP," ujar Harif melanjutkan pernyataan sebelumnya.
Sementara itu, mengutip dari Tribunnews.com, Juru bicara penanganan Covid-19 RS Royal, dr Dewa Nyoman Sutanaya, mengatakan nakes tersebut mengembuskan napas terakhir di RSAL pada pukul 10.50 WIB.
"Iya, tadi dapat informasi meninggal sekitar pukul 10.50. Kita perwakilan RS Royal sudah ke RSAL," ucap dia.
"Yang memakamkan pihak RSAL karena protokolnya kan begitu kita mendampingi saja melihat dari jauh," imbuh Dewa.
Sementara, kata Dewa, naskes tersebut meninggal setelah menjalani perawatan intensif di RSAL.
"Sebelumnya di sini (RS Royal), 3 hari terus dipindah RSAL 2 Hari dan pagi tadi meninggal," ucap dia.
Saat disinggung nakes tersebut tengah hamil, Dewa menjawab, usia kandungan Ari tengah memasuki trimester dua.
"Iya (hamil). Pastinya saya nggak tahu (usia kandungan) tapi sekitar trimester dua awal. Tapi kalau sedang hamil sih, iya, benar hamil," ucap dia.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com,YouTube,Instagram,Tribunnews.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR