Tabloid-Nakita.com – Sebetulnya, Ma, yang lebih penting bukanlah segera langsing, melainkan tampil prima, mengingat banyak “pekerjaan” yang harus dilakoni setelah si kecil lahir. Menurut dr. Boy Abidin, SpOG dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta, kondisi prima usai bersalin tak terlepas oleh kondisi kesehatan Mama saat hamil.
Mama yang menjalani kehamilan dengan kondisi kesehatan yang baik, nyaman, tidak stres, biasanya akan menyambut kehadiran bayi dengan lebih berbahagia. Hal ini sangat baik untuk menjaga kesehatan dan kebugaran Mama. Nanti, setelah melahirkan, Mama pun bisa lebih mudah dan cepat mengembalikan kondisi Mama seperti semula. Berbeda jika kondisi kehamilan Mama kurang sehat, merasa terbebani, mengalami stres yang berat, biasanya berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikis yang membuat Mama lebih sulit mengembalikan kondisi tubuh seperti sebelum hamil, biasanya butuh waktu lebih lama.
Nah, supaya kehamilan sehat, berbagai persiapan prahamil perlu dilakukan. Misalnya, pemeriksaan darah, TORCH (Toksoplasma, Others, Rubella, Citomegalovirus, dan Herpes Simplex Virus), melihat kesiapan mental Mama Papa, persiapan berat badan ideal, juga pemeriksaan gangguan kesehatan lain yang bisa berpengaruh terhadap kehamilan, semisal diabetes. Jika hasilnya negatif, misal, ada virus TORCH, biasanya Mama dianjurkan untuk menunda kehamilannya sampai virus tersebut diatasi agar kelak tak mengganggu pertumbuhan janin. Jika Mama mengalami diabetes, harus dipastikan kondisinya terkontrol, dan lainnya.
Kemudian saat hamil, Mama perlu melakukan hal-hal positif supaya tetap sehat. Umpama, menerapkan pola makan bergizi seimbang yang dibutuhkan Mama hamil, seimbang kalori, protein, karbohidrat, vitamin, mineral, dengan menu yang variatif. Kenaikan berat badan (BB) saat hamil wajar terjadi, tetapi sebaiknya pertambahan total selama kehamilan sekitar 12—15 kg. Jika lebih dari itu dan Mama terlalu gemuk, dikhawatirkan akan muncul masalah, selain kondisi kesehatan Mama terganggu, juga usai melahirkan Mama akan kesulitan untuk mengembalikan BB ke normal lagi. Terkadang banyak yang dibuat stres gara-gara ukuran tubuh yang tak seperti dulu lagi.
Mama pun harus mengimbangi pola makan bergizi seimbang dengan menerapkan aktivitas hidup sehat, antara lain menghindari hal-hal berikut: rokok, tekanan yang membuat stres, minuman beralkohol, bergadang, dan lainnya. Yang paling penting, Mama harus kontrol kehamilan secara rutin ke dokter obgin atau bidan, sehingga mendapatkan informasi yang cukup mengenai kondisi kehamilan. Manfaatkan waktu berkonsultasi dengan bertanya segala hal tentang kehamilan dan persalinan sehingga Mama mendapatkan informasi yang tepat.
Pada situasi tertentu terkadang Mama tidak bisa mengelak kalau kehamilan tak selancar yang dibayangkan. Misalnya, Mama mengalami plasenta previa sehingga terjadi perdarahan dan harus bedrest; mual-muntah berat yang membuat Mama tak bisa makan; janin terlilit tali pusat; dan sebagainya. Meski demikian, Mama harus tenang agar gangguan bisa teratasi dengan baik. Minta suami untuk mendampingi dan memberikan support, berkonsultasi ke dokter obgin dan lakukan saran-saran yang diberikan. Kuatkan mental dan berpikir positif bahwa kejadian itu tak akan berlangsung lama.
Selanjutnya setelah melahirkan ada 8 kunci tampil prima usai bersalin Mama dapat membacanya di rubrik BERANDA tabloid nakita edisi 902, terbit Rabu, 13 Juli 2016 (edar sampai dengan Selasa, 19 Juli 2016). [*]
Irfan Hasuki/JE
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
KOMENTAR