Sebetulnya boleh tidak ya cara yang dilakukan oleh Ruben Onsu ini kepada anaknya?
Dilansir dari Nova.id, menurut Psikolog Anak dan Remaja, Irma Gustiana Andriani, sebaiknya orang tua meninggalkan pola asuh yang cenderung keras pada putra-putrinya.
BACA JUGA: 15 Foto-Foto Bukti Perjuangan Ibu Demi Anaknya, Apa Pun Dilakukan!
Sebab, hal ini dapat membuat sel-sel otak mereka terputus.
“Sekarang zaman, kan, sudah semakin modern, ya. Sebaiknya memang orang tua sudah mulai menghindari pola asuh yang keras, seperti galak atau suka marah-marah."
Bahkan, menurut beberapa penelitian empirik bentakan atau makian yang diterima oleh Si Kecil sangat berpengaruh pada sel-sel otaknya.
"Apalagi saat Si Kecil berada di usia emas, yakni usia 2-3 tahun,” jelasnya.
Menurut Irma, pada usia emas atau di bawah lima tahun, perkembangan sel-sel otak sedang berkembang dengan pesat.
Namun, saat si Kecil menerima pola asuh dengan makian, bentakan, marah-marah, maka sel-sel otak ini tidak terhubung satu sama lain, "Malah semakin meredup dan akibatnya tidak berkembang dengan baik,” jelasnya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | tribunnews.com,nova.id |
Penulis | : | Ria Rizki Agustina |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR