Nakita.id – Kemarin (30/12/2017) warga daerah Ancol dikejutkan oleh adanya penemuan bayi di pagar tanaman.
Penemu bayi tersebut adalah Akman (44) yang berprofesi sebagai pedagang tanaman hias.
Ketika sedang bekerja, ia tak sengaja menemukan sesosok bayi perempuan di depan Halte Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Ancol Selatan, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
BACA JUGA:Campurkan Bahan Ini dengan Yoghurt untuk Usir Ketombe di Rambut!
Bayi cantik tersebut ditemukan dalam kondisi terbungkus tas kecil berwarna hitam.
"Jadi, Akman ini tengah menyiram tanaman di tempat ia berdagang tanaman.
Ia awalnya pun tidak tahu, jika ada tas dekat tempat ia dagang saat itu.
Saat tersiram tas hitam itu, muncul ya suara tangisan bayi.
Akman mencari asal dari suara bayi itu.
Kondisi tas tertutup rapat itu lah yang membuat Akman curiga. Ternyata dalam tas itu bayi menangis," kata Kompol Supriyanto selaku Kapolsek Tanjung Priok.
Penemuan bayi diperkirakan 08.30 WIB, terang Supriyanto, Akman mengira awalnya pada tas tersebut berisikan kucing.
BACA JUGA:Begini Isi Tas Nagita Slavina, Ternyata Mirip Sama Isi Tas Kita Moms!
"Pengakuan Akman ke petugas kepolisian saat sesudah melapor, jika awal mengira suara bayi adalah suara kucing.
Ternyata bayi. Alhasil, dia (Akman) langsung menghampiri sekurit kantor yang ada di kawasan itu, Ujang Supiandi (30).
Saat itu tas masih berada tergantung di pagar tanaman dekat Akman berdagang tanaman.
BACA JUGA:Wajah Awet Muda dan Bebas Jerawat dengan Yoghurt, Begini Caranya
Di saat itu, Akman bersama Ujang langsung lapor ke polisi dan membawa bayi itu ke bidan dekat kawasan Sunter.
Kondisi bayi itu baik-baik saja ya," katanya.
Perbuatan tega orangtua ini memang membuat kita marah apalagi kita yang merawat anak kita sendiri.
Semoga anak tersebut cepat mendapatkan orang yang tepat untuk mengasuhnya ya, Moms.
Artikel ini pernah dimuat di Tribun News dengan judul "Tukang Kebun di Ancol Temukan Bayi Tergantung di Pagar Tanaman"
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR