Vaksin Oxford dilaporkan sebagai yang paling maju karena saat ini dalam uji coba fase 3. Untuk fase ini, sudah ada lebih dari 10.000 relawan yang mendaftarkan diri.
Melansir Stat News, vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech memacu respons kekebalan pada pasien yang sehat, tetapi juga menyebabkan demam dan efek samping lainnya, terutama pada dosis yang lebih tinggi.
"Kami sedang menguji kandidat lain. Namun, apa yang dapat kami katakan pada titik ini adalah ada kandidat yang layak berdasarkan pada imunogenisitas dan data keselamatan yang dapat ditoleransi lebih awal," ujar Dormitzer.
Lebih dari 50 persen pasien yang menerima salah satu dari dosis tersebut melaporkan beberapa jenis efek samping termasuk demam dan gangguan tidur. Tak satu pun dari efek samping ini yang dianggap serius.
Artinya, tidak mengakibatkan rawat inap atau cacat dan tidak mengancam jiwa.
Namun, belum diketahui pasti bahwa tingkat antibodi yang lebih tinggi akan menyebabkan kekebalan terhadap virus.
Untuk membuktikannya, Pfizer perlu melakukan penelitian besar yang bertujuan untuk membuktikan bahwa orang yang telah menerima vaksin setidaknya 50 persen lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi kembali.
(Artikel ini telah tayang di Komaps.com dengan judul "Uji Coba Vaksin Virus Corona Ini Menunjukkan Perkembangan Positif")
Source | : | kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR