Selama bertugas merawat 190 pasien positif, Sugih mengaku harus menyelesaikan tekanan pasien.
Ada pasien yang stres ketika karantina. Kemudian ada yang hendak bunuh diri.
Sugih juga mengatakan, ada pula pasiennya yang mengalami keguguran ketika diisolasi.
Baca Juga: Bak Keajaiban, Warga di Wilayah Ini Kebal Terhadap Virus Corona hingga Menjadi Perhatian Pemerintah
"Semua itu harus dan mau tidak mau saya langsung tangani," tutur dia.
Sugih mengatakan hingga saat ini dirinya belum mendapatkan insentif meski telah mencurahkan segenap tenaga merawat ratusan pasien Covid-19.
Baca Juga: Penyebaran Virus Corona Masih Terus Terjadi, Ini Risikonya Jika Moms Berada di Keramaian Meski New Normal Sudah Berlaku
Padahal di satu sisi, istrinya menanyakan pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan keperluan sang anak.
"Semua rasa kecewa bercampur di situ. Saya harap ke depannya pemerintah tidak lagi memperpanjang masa tugas sebagai penanggung jawab," ucap Sugih.
Artikel ini telah tayang di Sriwijaya Post dengan judul Cerita Dokter Seorang Diri Rawat 190 Pasien Positif Covid-19, Tinggalkan Istri dan Anak Usia 3 Bulan
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | sriwijaya post |
Penulis | : | Ela Aprilia Putriningtyas |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR