Tabloid-Nakita.com - Bayi prematur (lahir di bawah 37 minggu) memiliki risiko perkembangan yang terlambat dibandingkan anak yang lahir cukup bulan. Misal, anak prematur usia 1 tahun belum bisa berjalan. Ketertinggalan perkembangan umumnya harus dikejar secepatnya. Bila memang stimulasi dan gizinya baik, setelah usia 2 tahun biasanya anak prematur dapat memiliki kemampuan yang sama dengan anak lahir cukup bulan seusianya.
Untuk memacu pertumbuhan fisik serta kekebalannya, bayi prematur perlu diberikan ASI. Ya, ASI adalah gizi terbaik untuk bayi. ASI memiliki kandungan lengkap yang bisa memenuhi kebutuhan bayi prematur. Mama bisa memberikan ASI dengan frekuensi 9—10 kali per hari. Caranya, ASI diperah lalu diberikan melalui selang karena kemampuan mengisap si kecil belum optimal.
Mengenai ASI, Mama perlu tahu beda ASI dari ibu yang melahirkan prematur dan yang melahirkan cukup bulan. Kandungan energi (protein) dari ASI prematur lebih tinggi. Hal ini dapat dimengerti karena bayi prematur memerlukan lebih banyak energi untuk kejar tumbuh.
Namun kondisi tersebut hanya akan bertahan sekitar 2 minggu, selanjutnya kandungan energinya sama dengan ASI dari ibu yang melahirkan cukup bulan. Dalam kondisi ini ASI ibu yang melahirkan bayi prematur perlu diperkaya dengan Human Milk Fortifier agar dapat memenuhi kejar tumbuh buah hati.
Penambahan zat ini akan melengkapi kebutuhan bayi prematur yang masih perlu mendapat asupan kalori. Susu ini dibutuhkan hingga berat badan bayi mencapai 2 kg. Setelah berat badan lebih dari 2 kg dan dapat minum secara aktif, bayi boleh pulang dan diteruskan pemberian ASInya. Sementara bila beratnya masih di bawah 1.800 g, pemberian ASI plus Human Milk Fortifier harus terus diupayakan meski bayi belum memiliki refleks isap. Lakukan hal ini sampai bobot tubuhnya mencapai 2 kg.
Ternyata, meskipun berat badan bayi prematur kurang, kandungan ASI dari ibu yang melahirkan prematur seperti dirancang untuk memacu pertumbuhan fisiknya. Hebat, kan?
Narasumber: Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K), dari Brawijaya Women and Children Hospital, Jakarta
(Hilman Hilmansyah)
Shopee Bersama Tasya Kamila dan Bittersweet by Najla Ceritakan Dampak Positif Inovasi dalam Berdayakan Ekosistem
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini |
KOMENTAR