Pada usia 17 tahun, ia keluar sekolah untuk membantu ekonomi keluarganya dengan bekerja sebagai bellboy, tukang pos, penjaja kamera dan sopir taksi.
Hidup Chow Yun Fat mulai berubah saat ia menjawab iklan di sebuah surat kabar dan surat lamarannya mengenai pelatihan aktor diterima oleh TVB, sebuah stasiun televisi lokalHong Kong.
Ia mendapatkan kesempatan untuk mulai berakting dan kemudian mendapatkan kontrak selama tiga tahun.
Dengan tampangnya yang tampan dan gayanya yang santai, Chow Yun Fat tumbuh menjadi idola penonton sinetron dan menjadi wajah yang terkenal di dalam sinetron yang diekspor ke dunia internasional.
Tidak dibutuhkan waktu yang lama bagi Chow Yun Fat untuk menjadi aktor terkenal di Hong Kong menyusul perannya di sinetron The (Shanghai) Bund pada tahun 1980.
Televisi seri ini yang bercerita mengenai naik berkuasa dan jatuhnya seorang gangster Shanghai di era tahun 1930-an membuat Chow Yun Fat sebagai superstar.
The Bund menjadi sinetron paling popular yang pernah dibuat di Hong Kong dan menjadi salah satu yang paling populer di seluruh Asia --- termasuk di Shanghai dimana jalan-jalan menjadi sepi ketika sinetron tersebut sedang ditayangkan.
Walaupun Chow Yun Fat telah sukses dengan karier di televisi (layar kaca), ia tetap bercita-cita untuk menjadi aktor film layar lebar.
Namun, langkahnya untuk berkembang di dunia layar lebar dengan bermain di film-film yang beranggaran rendah gagal total.
Sukses pertamanya di dunia film akhirnya terjadi ketika ia berkerja sama dengan seorang sutradara yang masih belum terkenal saat itu bernama John Woo.
Mereka membuat film gangster pada tahun 1986 dengan judul 'A Better Tomorrow'. Film ini menjadi film terlaris di beberapa negara Asia dan menjadikan Chow Yun Fat dan John Woo sebagai megastar.
Chow Yun Fat memenangi penghargaan Aktor Terbaik Hong Kong pertamanya melalui film ini. Dikabarkan bahwa film ini adalah film dengan penghasilan tertinggi di Hong Kong saat itu, dan menjadi tolok ukur untuk film-film gangster Hong Kong berikutnya.
Source | : | asiaone,Instagram,Tribun Style |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR