Perkembangan Pariwisata di Kota Solo Saat Era New Normal
Sejak Pemerintah Kota Solo melonggarkan berbagai aturan, jalanan di Kota Solo mulai terlihat ramai.
Kantor-kantor yang semula memberlakukan work from home (WFH) sudah mulai beroperasi kembali.
Jam kerja beberapa perkantoran dan layanan publik sudah berjalan seperti semula.
Tapi rupanya, sejak ditetapkan status KLB Maret lalu, Pemerintah Kota Solo tak serta-merta menutup tempat pariwisata dan keramaian.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata, Drs. Hasta Gunawan, MM, kepada Nakita.id melalui pesan singkat.
"Sejak Kota Solo menyatakan KLB Covid-19, hotel, mall, dan pasar tradisional tidak pernah ditutup.
"Semua tetap beroperasi, tetapi jam operasionalnya dikurangi dan karena stay at home, maka usaha itu pun sepi," jelas Hasta melalui pesan singkat.
Hasta menjelaskan bila sektor perekonomian dan pariwisata mulai bangkit setelah Hari Raya Idulfitri, dengan aturan melaksanakan protokol kesehatan.
"(Sektor pariwisata mulai ramai) setelah Idulfitri. Terlebih Pemkot Surakatta melonggarkan (aturan) sejak tanggal 22 Juni kemarin. Semua harus memenuhi protokol kesehatan.
"Saat itulah jasa pariwisata, terutama hotel, mulai bangkit," tambahnya.
Hasta menerangkan adanya beberapa destinasi pariwisata yang mulai pulih, di antaranya Taman Satwa Taru Juruh (TSTJ), hingga Museum Batik Danarhadi.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR