Nakita.id - Bagi Moms yang memiliki anak batita pasti bingung cara menghabiskan #FamilyQuality.
Tak perlu bingung Moms, kita bisa mencontek cara Fitri Tropica saat menghabiskan #FamilyQuality.
Salah satu cara Fitri Tropica menghabiskan #FamilyQuality adalah mengajak anaknya bermain bersama ayahnya.
Baca Juga: Tingkatkan #FamilyQuality Melalui Menonton Film Bersama Yuk Moms, Begini Tipsnya Agar Lebih Seru
Hal tersebut diketahui dari unggahan Fitri Tropica di Instagram pada Jumat (10/7/2020).
Sebelumnya, Fitri Tropica juga menunjukkan kebersamaan Sada dengan ayah dan ibunya.
Ini terlihat pada unggahan Fitri Tropica pada 7 Juli 2020, mereka berempat main TikTok bersama.
"Ini adalah sebuah bukti nyata wujud cinta madam @sada_aminahanara terhadap alunan melodi khas nusantara," tulis Fitri Tropica kala itu.
Kini Fitri Tropica kembali menunjukkan kebersaman Sada dengan sang ayah melalui #FamilyQuality.
Dalam unggahannya itu terlihat Sada bercengkrama bersama ayah Fitri Tropica di halaman rumah.
"Sangat riang kakek dan Sada menikmati semilir sepoy-sepoy angin musim semi di Kelurahan Pangkalan jati baru diiringi nyanyian jangkrik yang menyenandungkan musik-musik klasik Eropa," tulis Fitri Tropica.
Namun tahukah Moms ketika Si Kecil menghabiskan waktu bersama kakeknya memberikan manfaat bagi mentalnya.
Melansir dari Grid.ID, jurnal Child Development menemukan anak-anak yang menghabiskan waktu berkualitas dengan kakek-nenek mereka cenderung kurang memiliki pendapat "kuno" terhadap orang yang lebih tua.
Para peneliti di Universitas Liege di Belgia mempelajari 1,151 anak-anak yang berusia 7 dan 16 tahun.
Mereka menanyakan kepada anak-anak apa yang mereka pikirkan secara umum tentang orangtua dan menjadi tua.
Tak hanya itu para peneliti juga menanyakan perasaan anak-anak itu tentang kakek-nenek mereka.
Ternyata anak-anak yang menghabiskan waktu berkualitas dengan kakek-nenek memiliki pendapat paling baik tentang orangtua.
"Kami meminta anak-anak untuk menggambarkan bagaimana perasaan mereka saat bertemu kakek-nenek mereka.
Mereka yang merasa tidak bahagia ditunjuk memiliki kualitas kontak yang buruk.
Ketika menyangkut pandangan-pandangan usia, kami menemukan bahwa kualitas kontak lebih penting daripada frekuensi," kata peneliti utama Allison Flamion, seorang mahasiswa PhD di bidang psikologi di Universitas Liege.
Source | : | Instagram,Grid.ID |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR