Nakita.id - Cari tahu yuk Moms apa saja ciri-ciri rahim belum bersih setelah keguguran.
Pada umumnya setiap wanita yang sedang hamil tidak menginginkan terjadinya keguguran.
Namun keguguran masih saja kerap kali dialami oleh sebagian orang.
Kondisi ini sudah bukan lagi hal aneh di masyarakat.
Bahkan ada banyak sekali kasus keguguran dengan berbagai sebab.
Sebenarnya keguguran tidak selalu harus melakukan kuret atau pembersihan agar terhindar dari infeksi.
Bahkan americanpregnancy.org memuat hampir 50 persen wanita keguguran tidak melakukan kuret.
Namun bagaimana jika rahim tidak bersih dan terus mengalami pendarahan?
Dikutip dari betterhealth, jika Moms alami tanda-tanda seperti ini ada baiknya untuk segera lakukan perawatan medis:
- Peningkatan pendarahan bahkan dalam satu jam menggunakan dua pembalut
- Nyeri pada bagian perut dan bahu yang semakin parah
- Demam atau kedinginana
- Pusing sampai pingsan
-Keputihan yang berbau
Baca Juga: Catat Waktunya Moms! Cara Cepat Hamil Setelah Keguguran Menurut WHO Harus Menunggu Selama Enam Bulan
-Diare
Untuk mengatasi keluhan di atas, ada baiknya Moms segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk dapatkan penanganan lebih lanjut.
Sebenarnya apa saja jenis keguguran itu?
1. Kehamilan hilang: Kondisi ini terjadi tanpa menunjukkan pendarahan atau tanda lainnya.
Kadang kehamilan hilang sudah terjadi berminggi-minggu atau bahkan bulanan sampai muncul pendarahan.
Keguguran ini diduga terjadi karena janin berhenti tumbuh dan diketahui setelah pemeriksaan USG dilakukan.
2. Blighted ovum: Kondisi di mana kantung kehamilan terbentuk namun tidak ada bayi yang berkembang di dalamnya.
Kondisi ini baru dapat dideteksi setelah terjadi pendarahan dan dilakukan USG.
3. Kehamilan ektopik: Kehamilan ini berkembang pada tuba fallopi bukan di rahim.
Kehamilan ini lebih sering disebut sebagai hamil di luar kandungan.
Kehamilan ektopik dapat berdampak buruk pada kesehatan dan kesuburan.
Sehingga Moms yang mengalami kehamilan ektopik harus segera mendapat pertolongan.
Kemungkinan janin yang ada juga tidak dapat berkembang dengan normal.
Source | : | americanpregnancy.org,Betterhealth |
Penulis | : | Ela Aprilia Putriningtyas |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR